 |
Demo mahasiswa geothermal senin 10/10 di kantor pusat Unima. (marsindy) |
TELEGRAF-Tidak menyerah! Mahasiswa Geothermal kembali laksanakan aksi demonstrasi di depan Kantor Pusat Unima, pukul 11.00 Wita, Senin (10/10) 2016.
Dalam tuntutan mahasiswa yakni menolak keputusan sepihak untuk dipindahkan ke Prodi lain, percepat pengalihan konsentrasi Geothermal menjadi Prodi Geothermal, termasuk pengusulannya dalam nomenklatur di Kemenristek dan Dikti.
“Kami meminta penjelasan langsung dari ibu rektor tentang kejelasan Prodi Geothermal. Kenapa kami malah dijaga oleh satpam, padahal tujuan kami baik, bukan untuk mengacau,” teriak Koordinator Aksi Mahasiswa Geothermal Unima Chriestio Naray saat aksi.
Dikatakannya, mahasiswa Geothermal hanya menuntut keadilan. Tapi apa perlakuan pihak Unima? Salah satu megaphone malah dirampas.
“Ini aksi damai bukan anarkis. Atau memang disengaja oleh penguasa rektorat untuk menindas?,” ungkapnya.
Padahal, katanya, mahasiswa telah memenuhi kewajiban dengan membayar UKT ataupun SPP. Namun justru dialihkan ke Geofisika.
“Bagaimana nasib kami. Bukan hanya narkoba yang merusak tetapi kebijakan pemerintah juga bisa merusak mahasiswa,” teragnya.
“Jangan dianggap ini sepele, karena sebenarnya Unima telah menipu kami. Unima telah menamatkan sarjana dari konsentrasi dengan semena-mena memindahkan ke Geofisika. Bagaimana nasib sarjana yang sudah lulus,” tambah Orator Mahasiswa Geothermal Bella Tumiir.
Diketahui, tuntutan mahasiswa Geothermal bermula dari surat edaran nomor: 9279/UN41/PS/2016 tentang konsentrasi Farmasi dan Geothermal tertanggal 30 Agustus 2016 lalu. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar