 |
Korban di kamar mayat RSUP Kandou Manado. (foto:gary/telegraf) |
TELEGRAF- Selang 10 jam pasca ditemukan tak bernyawa di pantai belakang kawasan pusat perbelanjaan Mega Mas, Kecamatan Wenang, Kota Manado Sulut, akhirnya terkuak identitasnya.
Lelaki naas tersebut adalah Suradji (26) warga Pekalongan, Jawa Tengah. Identitasnya diketahui saat salah seorang rekannya, Anto (37) warga Pacitan, Jawa Timur. Mendengar adanya penemuan mayat, Anto kemudian mendatangi RS Prof Kandou dan menemui tim dokter yang hendak melakukan proses otopsi.
Anto mengenali jasad tersebut adalah rekannya Suradji, melalui ciri-ciri serta pakaian yang digunakan korban saat menghilang dari peginapan mereka, dua hari lalu sebelum ditemukan menjadi mayat.
“Ini rekan saya (Suradji), saya tidak bisa lagi mengenali wajahnya, namun pakaian yang dikenakan sama persis degan corak pakaian saat dia keluar dari penginapan, dua hari lalu,” ujarnya kepada petugas dan tim medis.
Menurutnya, korban keluar dari tempat mereka menginap di Toko Famili. Kedatangan mereka di Manado, diutus CV Lancar Abadi Utama yang berkantor di Sunter, Jakarta, terkait kontrak pekerjaan pembuatan fasilitas penunjang cafe Family di samping RS Siloam.
“Ia (korban) keluar dari tempat menginap pada Senin (22/8) siang. Dia tak kembali dua hari, saya tak menyangka justru ia ditemukan sudah menjadi mayat,” ujarnya sendu.
Dijelaskannya juga, bahwa peristiwa tidak kembalinya Suradji, sudah sempat dilaporkan ke Polresta Manado pada Selasa (23/8).
“Masalah ini sudah disampaikan ke keluarga dan pihak perusahaan, mereka akan ke Manado,” tandasnya.
Diketahui, korban ditemukan tewas Rabu (24/8) sekira pukul 17.20 Wita dalam
kondisi tertelungkup dan mengapung serta sudah membengkak, di perairan pantai
belakang Mega Mas. (ryk)
Tidak ada komentar