 |
Kadis Perhubungan Agung Adati |
TELEGRAF— Pemerintah Kota Kotamobagu ikut dalam penilaian Wahana Tata Nugroho (WTN). WTN adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Keikutsertaan Kotamobagu ini, dikatakan Kadis Perhubungan Agung Adati, bahwa saat ini pemerintah daerah sangat komitmen didalam penyediaan sarana transportasi dan penunjangnya.
“Saya yakin Kota Kotamobagu menerima piala WTN. Ini juga merupakan salah satu prestasi bagi pemkot dan menjadi kebanggaan bagi warga,” kata Papa Fatur sapaan akrabnya.
Optimisme mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Kotamobagu ini berasalan. Menurut dia, Kotamobagu masih memiliki beberapa kekurangan yakni rambu dan marka masih ada kekurangan. Namun hal ini diyakini olehnya akan tertutupi dengan penilaian terhadap indikator kinerja jaringan jalan yang meliputi v/c (ratio antara volume kendaraan dan kapasitas ruas jalan) dan kecepatan tempuh di ruas jalan memiliki bobot nilai maksimal.
“Jika perolehan nilai untuk aspek komitmen dan ketersediaan sarana penunjang memenuhi bobot, saya yakin Kotamobagu akan menerima piala WTN,” ungkapnya, Rabu (31/8) 2016 siang.
Ketua tim penilaian Yusuf Nugroho ketika ditemui usai pemaparan dari Pemkot mengatakan, penilaian WTN terdiri dari berbagai aspek. Yakni perencanaan, sektor transportasi, kelembagaan dan peraturan perundang-undangan, sumber daya manusia, prasarana, angkutan, lalu lintas, dan lingkungan.
Dari beberapa indikator pedukung yang menjadi penilaian menurut Yusuf, sudah baik. Tapi perlu ditunjang peran serta masyarakat terkait kinerja lalulintas.
“Pada intinya infrastruktur semuanya sudah disiapkan oleh pemerintah tinggal bagaimana meningkat peran serta masyarakat untuk pemanfaat sarana lalulintas agar sesuai. Kan kasihan fasilitas sudah disiapkan mahal-mahal lantas tidak digunakan. Ini juga perlu sosialisasi dari pemerintah,” kata Yusuf.
Yusuf menambahkan, indikator penilaian aspek lalu lintas adalah aksesibilitas jalan, kondisi perlengkapan jalan, kinerja jaringan jalan, dan, tingkat resiko kejadian kecelakaan.
Soal sarana dan prasarana penunjang lanjut Yusuf, ia menjamin pemerintah akan selalu menyediakan semua kebutuhan masyarakat seiring dengan perkembangan yang ada. Bahkan terbukti saat ini sarana penunjang saat ini sudah tersedia.
“Kalau soal sarana penunjang saya yakin tak perlu kuatir. Sebab itu dilihat dari sisi ketersediaan anggaran,” tuturnya.
Selain Kotamobagu, ada empat daerah di Sulawesi Utara yang ikut dinilai yakni Kota Bitung, Kota Manado, Kota Tomohon, dan Kabupaten Minahasa (Tondano). (arm)
Tidak ada komentar