 |
Basiki tjahja purnama (ist) |
TELEGRAF-Wakil Ketua Setara Istitute, Bonar Tigor Naipospos melalui akun resmi twitter Setara Institute, @SuaraSETARA mengomentari polemik gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melecehkan Al Quran.
Bonar menilai pernyataan Ahok terkait surat Al Maidah ayat 51 itu bukan bentuk penggunaan isu SARA untuk kampanye dan juga tidak mengandung unsur penodaan agama. Justru Ahok mengajak warga untuk beragama secara kritis agar tidak hanyut dengan dalil-dalil keagamaan yang digunakan untuk kepentingan politik.
“Jadi jelas sekali bahwa pihak yang berpolitik menggunakan isu SARA adalah mereka yang mengadukan dan mempersoalkan pernyataan Ahok,” tulis akun twitter @suaraSETARA, Kamis (13/10) 2016.
Meskipun untuk kepentingan pragmatis Ahok kemudian meminta maaf, lanjut Bonar, akan tetapi tekanan berlebih terhadap Ahok, justru memberikan preseden buruk bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk membiarkan umat Islam berpolitik secara sentimentil dan emosional.
“Cara inilah yang terus dipelihara oleh elit-elit kelompok Islam politik untuk mempertahankan hegemoni politik atas umat,” tulisnya.
Diketahui, MUI serta beberapa Ormas dan LSM melaporkan Ahok ke polisi atas dugaan pelecehan dan penistaan terhadap agama Islam. (watir)
Tidak ada komentar