![]() |
Para pedang berjualan di atas trotoar di kawasan pasar Melonguane (rey/telegrafnews.co)
|
TELEGRAF- Sejumlah warga menilai pasar tradisional Melonguane sudah tak layak. Pasalnya, pasar yang berada di pusat kota itu sudah tampak kumuh dan tidak memberikan kenyamanan saat berbelanja.
“Apalagi saat musim penghujan seperti sekarang ini, karena lorong-lorong yang ditutupi terpal umumnya sudah bocor di sana sini,” keluh Nova, warga Melonguane, kepada Telegrafnews.co, saat ditemui di pasar setempat, Selasa (1/11) 2016.
Pengelola pasar, Martinus Tabaru, mengakui lokasi pasar Melonguane tidak mampu lagi menampung para penjual yang terus bertambah. Dirinya juga terus menghimbau para penjual, khususnya yang datang dari desa-desa agar tidak menggelar jualannya hingga ke bagian badan jalan.
Para pemilik lahan pun, lanjutnya, tampak sudah mulai kesulitan membenahi bagian pasar yang rusak agar memberikan rasa nyaman baik bagi penjual maupun pengunjung.
“Banyak bagian pasar memang bocor dan pemiliknya sepertinya tidak mampu lagi mengurusnya,” ujarnya.
Dikatakan, saat ini pemerintah daerah telah berencana memindahkan pasar Melonguane ke lokasi yang baru. Awalnya direncankan pada Oktober tahun ini, namun ditunda hingga 2017 mendatang.
“Sudah ada yang mulai mendaftar. Waktu lalu oleh dinas pasar diminta dua puluh lima orang, tapi kios yang ada baru sembilan,” jelasnya. (reynaldus atapunang)
Tidak ada komentar