MANADOSIAP.co.id–Menanggapi permasalahan taman wisata religi yang kian marak dipertentangkan, masyarakat adat Minahasa yang tergabung dalam Aliansi Makapetor diantaranya, Organisasi Masyarakat Makatana Minahasa, Maesa, dan beberapa gabungan organisasi masyarakat, kembali ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Manado untuk menyampaikan aspirasinya yang ke sekian kali, namun masih saja belum mendapatkan tindakan. Alhasil, perangkat kerja dewan yang berada di ruang rapat paripurna, di bongkar paksa hingga sebagianya rusak oleh Masyarakat yang emosi.
Kejadian itu diduga merupakan tindakan jenuh dari aliansi Makapetor terhadap tingkah para wakil rakyat yang mengabaikan surat maupun aspirasi dari mereka.
Menurut pemaparan Ketua Makatana Minahasa Alvis Sumilat, kedatangan mereka (Masyarakat) ke gedung DPRD Manado, merupakan aksi taat hukum dan mengikuti mekanisme hukum yang ada, namun jika sejauh ini belum ada jawaban dari dewan untuk merekomendasikan kepada pihak pemerintah Kota agar mengembalikan fungsi lahan seperti dulu, yakni sebagai taman wisata religi, Kami akan melakukan tindakan fisik untuk perjuangkan kepentingan rakyat tersebut.
“Kami datang kesini tidak lagi untuk mendengarkan nasihat para dewan yang terhormat. Tapi, kami datang kesini untuk perjuangkan hak rakyat. Jika belum ada tindakan positif dari dewan, kami siap mati demi kebenaran,” Paparnya
Lebih lanjut Alvis mengatakan, Itu adalah salah satu bentuk tindakan kekecewaan dari kami. kami rasa kerusakan tersebut belum cukup dengan perjuangan kami.
“Sebenarnya masih banyak yang ingin kami rusak disini, tapi kami coba tahan, karena kami masih memiliki tujuan lain.” Ungkapnya. (Auddy)
Tidak ada komentar