 |
Sandiaga uno (foto:ist) |
TELEGRAF- Duet Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera akhirnya mengusung jargon “Politik Keberpihakan”.
Mardani yang merupakan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), ketika dikonfirmasi seputar visi-misinya, menyatakan bahwa persolan serius yang ada di Jakarta adalah ketimpangan yang kian melebar.
Mardani juga menyatakan bahwa terjadinya Gap antara kelompok kaya dan miskin masih melanda di Jakarta, dia juga menyayangkan pemerintah belum bisa menuntaskan kemacetan di Ibukota ini dan masih berkurangnya ruang terbuka hijaun di tengah kota.
Menurut Mardani, persoalan ketimpangan sosial ini hanya bisa diselesaikan jika gubernur dan wakil gubernurnya menjalankan politik keberpihakan
“Harus ada keberpihakan dalam kebijakan, anggaran, dan perhatian pada kelompok miskin, sambil pada saat yang sama menggeser DKI jadi kota ramah manusia, dengan mengurangi macet dan memperbanyak taman,” ucap Mardani di Jakarta, pada Jum’at (9/9) lalu.
Sebelumnya, Partai Gerindra yang telah mengusung Sandiaga Uno sebagai calon Gubernur DKI Jakarta terus melakukan penjajakan seorang pendamping Wakil Gubernurnya. Beberapa partai politik dari Kalangan Nahdliyin juga sama-sama sepakat menduetkan Sandiaga – Saefullah.
Seiring berkembangnya, melalui pertemuan Gerindra dan PKS akhirnya memutuskan Sandiaga-Mardani sebagai calon Gubernur dan wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Mardani adalah putra kelahiran Jakarta yang juga merupakan wasekjend DPP PKS. (amie wata)
Tidak ada komentar