TNI-POLRI Segera Amankan Sulut

Kapolda dan Danrem memeriksa kesiapan pasukan (gary/telegrafnews)

TELEGRAF– Ribuan personil dan prajurit TNI-Polri bersama Satuan Polisi Pamong Pradja di Sulawesi Utara akan dikerahkan untuk penamanan kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (18/10) esok.

Dengan menggunakan sistem pengamanan standar Very Very Important Person (VVIP), TNI AD menurunkan 753 prajurit, TNI AL (269), TNI AU (123), Polri (453) dan Pol PP (221), dengan total keseluruhan 1819 orang yang siap all out untuk diterjunkan guna menunjang keamanan.

Hal ini dilakukan, terkait rangkaian kegiatan pada kunjungan Presiden Jokowi ke Sulut selama 2 hari, termasuk persemian Bandara di Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud.

Kematangan serta pemantapan kesiapan prajurit dan personil TNI-Polri, atas pengamanannya nanti, ditunjukkan lewat apel gelar pasukan yang dilaksanakan di lapangan upacara Mapolda Sulut, Senin (17/10) 2016, pagi tadi yang ikut dihadiri Tim Paspampres.

“Yang menjadi sasaran pengamanan yakni obyek pribadi Presiden beserta rombongan, sarana transportasi, barang/benda, lokasi maupun kegiatan yang dilakukan. Terhadap hal-hal tersebut, keamanannya menjadi prioritas utama, terutama terhadap kemungkinan terjadinya ancaman maupun hambatan,” tegas Kapolda Sulut, Brigjen Wilmar Marpaung.

Dalam kegiatan kunjungan ini, Kapolda Sulut yang bertindak selaku Wakil Panglima Koordinator Operasi (Wapangkoops), menekankan agar kerja sama serta sinergitas yang prima dari seluruh personil Angkatan maupun Polri, yang terlibat dalam rangkaian kegiatan dalam kunjungan Presiden, dapat berlangsung dengan baik, aman, tertib serta lancar.

“Seluruh personel pengamanan perlu diberikan informasi dan pemahaman guna menyamakan persepsi sehingga tercipta pola tindak teknis dan taktis yang tepat sesuai dengan SOP, harus diberikan kepada semua personil pengamanan,” ujarnya.

Pada apel gelar pasukan tersebut, Kapolda, Danrem 131/Santiago, Danlanudsri, Wadanlantamal VIII Manado, Dandim 1309/Manado, tak lupa mengecek kesiapan anggota di lapangan, lewat pemeriksaan barisan. (gary kaligis)