 |
ilustrasi. |
TELEGRAFNEWS – Selama tiga tahun, Pemkab Minahasa berhutang kepada Perusahan Listrik Negara (PLN) Wilayah Suluttenggo senilai Rp8,1 miliar. Buntutnya, PLN lakukan pemutusan arus listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) pada beberapa titik di Minahasa. Penunggakan pembayaran itu terjadi sejak tahun 2014 sampai 2016.
Bupati Minahasa Jantje Wowiling Sajow tak menampik soal itu, dia mengatakan akan segera menyelesaikan tunggakkan tersebut. Namun, dijelaskan JWS, mengapa terjadi tunggakan pembayaran listrik di PLN? Pertama, penetapan tarif tidak sesuai fakta di lapangan, artinya angka rupiah yang harus dibayar tidak didukung data lampu terpakai.
Kedua, setelah dibentuk tim investigasi Pemkab bersama PLN, akhirnya pembayaran rekening listrik berkurang Rp1 miliar. Ketiga, setelah disepakati jumlahnya akan dimasukan bersama Dekab ke APBD untuk dibayar secara bertahap.
“Pembayaran dimulai tahun anggaran 2018 sampai dengan lunas,” jelas Bupati JWS melalui akun Facebook Minahasa Membangun, Minggu (9/4) 2017.
Lebih lanjut dikatakan Bupati JWS, pertanyaannya, masih kurang kah kontribusi Minahasa terhadap pendapatan PLN? Mulai dari memanfaatkan Danau Tondano, sampai-sampai rakyat Winebetan lampunya digunting. Bahkan, kontribusi PLN untuk rakyat Minahasa, sampai sekarang tidak ada, hanya sekali mendapat bantuan kapal mengangkat eceng gondok yang tidak pernah digunakan, malah pernah terbalik, karena kualitasnya sangat jelek.
“Selebihnya sampai sekarang tidak ada. Sedangkan, dana CSR saja yang diberikan ke rakyat Minahasa berapa?,” beber Bupati JWS.
Sementara itu, isu beredar bahwa PLN akan memboikot pelaksanaan Paskah Nasional dengan memadamkan listrik di Minahasa, dibantah. PLN Suluttenggo melalui Manager PLN Area Manado Paultje Mangundap didampingi Humas Priska membantah hal tersebut.
Menurut Mangundap, PLN tidak punya niat memutuskan arus listrik PJU di Minahasa, apalagi memboikot pelaksanaan Paskah Nasional yang menjadi agenda pemerintah.
“Upaya boikot Paskah Nasional tidak benar. Ini murni masalah tunggakkan Pemkab Minahasa ke PLN,” sampainya.
Bahkan, kata Mangundap, pihak PLN tidak berniat untuk memutuskan arus listrik atau tidak akan memberikan penerangan secara maksimal pada agenda pemerintah dalam rangka Paskah Nasional.
“Justru kami akan memasang PJU beberapa hari sebelum kegiatan Paskah Nasional. Dan sekali lagi saya tegaskan, pemutusan arus listrik ini tidak ada sangkut paut dengan Paskah Nasional, tetapi ini murni masalah piutang Pemkab Minahasa ke PLN,” tegas Mangundap. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar