 |
Ilustrasi |
TELEGRAF – Menurut Manajer Unit koordinasi, komunikasi dan kebijakan Bank Indonesia (BI) Gorontalo Unggul Priatna, bawang, rica, dan tomat (Barito), ternyata menjadi salah satu faktor terjadinya Inflasi di Provinsi Gorontalo, Sebab, kata Priatna memasuki peringatan hari hari besar seperti saat ini permintaan pasar terkait Barito cukup tinggi. Hal inilah berdampak meningkatnya harga Barito, akibat konsumsi masyarakat yang meningkat,
“Kalau sudah mendekati Hari Raya dan Natal, maka harga akan naik dengan
cepat diakibatkan persediaan yang semakin menipis di Gorontalo,” ujar Unggul Priatna.
Sedikit dijelaskan Unggul, bahwa karena di Gorontalo tidak memproduksi bawang, maka pemerintah mendatangkan dari Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat, Hal ini mengakibatkan harga terus naik ketika permintaan banyak. Untuk dapat mengantisipasi hal ini, BI bekerja sama dengan Pemerintah
Provinsi yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)
mengambil langkah dengan membantu masyarakat untuk menanam bawang di
Gorontalo.
“Meskipun tidak mampu memenuhi permintaan, namun perhitungan TPID untuk
kedepan Insya’Allah akan dapat diatasi persoalan ketersediaan Barito di
Gorontalo, Kalau rica memang sudah ada yang menanamnya, namun karena
pada dua musim itu permintaan tetap meninggi
maka terpaksa untuk diminta dari luar,” ungkapnya. ( Usama Alamri)
Tidak ada komentar