 |
Mahasiswa farmasi yang nginap di gedung rektorat.(foto:telegraf) |
TELEGRAF-Terus menunggu kejelasan pihak Rektorat Unima, mahasiswa Farmasi yang tergabung dalam Aliansi Peduli Farmasi Unima rela menginap di depan kantor rektor Unima, sejak Kamis (22/9) malam.
“Kami akan terus bertahan sampai pihak kampus Unima menandatangani surat perjanjian untuk mengurus izin pendirian Program Studi (Prodi) Farmasi,” terang Koordinator Aksi Jandris Bandari kepada Telegrafnews.co, tadi malam.
baca juga: (Dua Jam Diterlantarkan, Ini Kata Mahasiswa Farmasi Unima)
Dari pantauan Telegrafnews.co, ada sekitar 20-an mahasiswa yang tetap berada di Gedung Rektorat Unima. Sedangkan mahasiswa lainnya pulang untuk mengambil makanan dan perlengkapan tidur yang akan digunakan.
“Aksi nginap di kampus ini merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap keputusan-keputusan pihak kampus Unima yang masih merugikan mahasiswa Farmasi,” tegas Bandari.
Menurutnya, mereka akan terus berada di gedung Rektorat Unima sampai pihak kampus mengeluarkan keputusan yang adil bagi mahasiswa Farmasi.
“Selama tidak ada keputusan yang berpihak kepada mahasiswa, kami akan terus menduduki gedung ini untuk menuntut keadilan,” tuturnya.
Sedangkan Ketua LMND Minahasa Septian Paath mengatakan, aksi malam ini merupakan bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang dirasakan oleh mahasiswa Farmasi.
“Dingin yang kami rasakan malam ini, tak sebanding dengan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak kampus Unima kepada mahasiswa Farmasi,” tutupnya.
Ketika dikonfirmasi, Pembantu Rektor (PR) I Prof DR Deitje Adolfien Katuuk MPd yang menerima pendemo mengatakan akan mengusahakan yang terbaik bagi mahasiswa Farmasi. Namun, bukan wewenang rektorat untuk mengambil kebijakan. Karena itu tergantung pusat.
“Sesuai arahan memang tidak boleh ada konsentrasi di bawah program studi. Sehingga diambil solusi untuk diarahkan ke Prodi yang berizin. Yang pasti, kami juga menginginkan terbaik bagi mahasiswa Farmasi,” ungkap Katuuk. (Martsindy Rasuh)
Tidak ada komentar