|
Kebersihan air minum juga menjadi
faktor utama penyebab diare (foto:ist) |
TELEGRAF– Sebab terbesar serangan penyakit diare atau muntaber di Kecamatan Melonguane Timur, yang terjadi selang akhir Juli hingga September, berasal dari air minum warga yang tercemar sebagai dampak dari lingkungan yang kotor.
Pernyataan itu menyusul hasil pemeriksaan laboratorium atas sampel air minum oleh Dinas Kesehatan Propinsi Sulut di Manado, dimana berdasarkan hasil pemeriksaan itu, sampel air yang diambil dari sumur warga di desa Tule diketahui tidak memenuhi syarat untuk dikonsumsi.
“Ada lima sampel air yang kita bawah untuk diperiksa, empat diambil dari sumur warga 1 dari depot air minum dan berdasarkan hasil pemeriksaan, air dari sumur warga itu semuanya tidak memenuhi syarat,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Talaud, Fransina Awaeh, di ruang kerjanya, Selasa (13/9) 2016 sore.
Tercemarnya sumber air minum warga, diakibatkansanitasi lingkungan yang masih kurang baik.
“Hasil survei di lapangan, masih banyak kandang binatang dan tempat pembuangan limbah dekat dengan sumber air bersih. Belum lagi ditambah proses memasak tidak terlalu bagus dan perilaku hidup tidak sehat lainnya,” imbuhnya.
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut, pihaknya segera berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, pemerintah desa serta semua sektor terkait untuk kebersihan lingkungan. Serta giatkan penyuluhan ke masyarakat, termasuk ekolah-sekolah, sebab dari hasil penyelidikan jumlah penderita terbesar adalah anak usia sekolah.
“Tentunya dengan tetap memastikan ketersedian logistik obat dan kesiagaan pelayanan medik. Sebab sampai saat ini masih ada satu dua kasus yang muncul, meski dari hasil evaluasi mingguan yang dilakukan trennya menurun,” katanya. (Reynaldus Atapunang)
Tidak ada komentar