|
Kondisi kemacetan di Kota Bogor.(foto: ist) |
TELEGRAF-Bagi pengendara sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodetabek), tentu pernah merasakan bagaimana nikmatnya berkendara ke Bogor, apalagi menjelang liburan para pekerja di Ibukota ini menjadikan Bogor sebagai tempat melepaskan penat dan berlibur.
Menikmati perjalanan ke Bogor atau Puncak sudah menjadi barang umum kalau hanya semakin menambah stress dikarenakan jalan raya yang macetnya padat merayap.
Tentang tatakelola lalu lintas yang macet tersebut, taukah anda bahwa Bogor ternyata masuk dalam peringkat 2 setelah Cepu, Filipina untuk kota dengan pengalaman berkendara terburuk di dunia menurut aplikasi navigasi dan lalu lintas Waze.
Bogor tercatat sebagai kota dengan indeks kepuasan di angka tertinggi 10 indeks 2,1 dengan ranking 185 dari 185 kota di dunia. Sementara Indeks kemacetan 3,2, kualitas jalan 2,6 dan ekonomi sosial 1,1.
Web Waze juga menerangkan bahwa Indonesia menyumbang paling besar sebagai kota dengan tingkat kepuasan terburuk dalam berkendara. Waze bahkan memberikan rapor merah pada kota sekitar Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar dengan rata-rata tingkat kepuasan tidak lebih dari angka 4.
“Di mana tempat paling buruk untuk berkendara? El Savador, Filipina, Guatemala, Panama dan Indonesia. Faktor yang mempengaruhi adalah intensitas lalu lintas yang sangat padat dan faktor sosial ekonomi,” ungkap web resmi Waze yang diunggah (16/9).
Waze sendiri adalah sebuah aplikasi web yang merilis laporan analisis pengalaman studi perilaku tentang lalu lintas, kualitas, keamanan jalan, servis pengemudi, sosial ekonomi dan kebahagian. Waze ini telah digunakan oleh 20 ribu pengguna di 38 negara dan 235 kota. (amie)
Tidak ada komentar