Versi Netizen Ahok-Jarot Kalah Lawan Yusril-Sandiaga Uno. Ini Alasannya

FOX News
21 Sep 2016 15:26
Nasional 0 33
2 menit membaca

 

TELEGRAF-Skema politik Pilkada DKI Jakarta 2017 semakin menarik dibedah, dari berbagai  isu yang berkembang baik di warung kopi maupun di sosial media banyak yang menyimpulkan bahwa akan terjadi Head to Head Ahok – Djarot versus Yusril – Sandi Uno.  
Berikut analisa dan kajian yang beredar ;  Ahok – Djarot yang didukung oleh 4 Partai Politik ; PDIP, Hanura, Golkar, dan NasDem memiliki total 52 Kursi di DPRD. Sementara Yusril – Sandi Uno yang didukung  6 Partai Politik ; Gerindra, Demokrat, PKS, PPP, PKB dan PAN mengantongi 54 Kursi di DPRD.
Dengan perbedaan dua kursi yang diungguli oleh pasangan Yusril – Sandi itu, maka berikut catatannya :
1.       Basis Massa PDIP terpecah, ada yang “Anti Ahok” dan ada yg Pro Ahok. Posisi ini merugikan pasangan Ahok – Djarot.
2.       Basis Massa Golkar di Dki Terpecah, ada Pro Ahok dan ada Anti Ahok.
3.       Basis Massa Hanura Tidak solid ke Ahok. Bahkan Hanura Jakarta Timur sudah *deklarasi anti Ahok.
4.       Nasdem tidak punya basis massa militan sehingga tdk diukur pasti.
5.       Secara Kursi DPRD DKI, pasangan Yusril – Sandi lebih unggul 2 kursi.
6.       Jubir pasangan Yusril – Sandi, yaitu Anis Baswedan jelas memiliki bobot kuat utk membantu pendulangan suara dibasis guru dan perguruan tinggi.
7.       Issu Sara justru akan merugikan pasangan Calon, kekuatan media justru amat penting. MNC Group, nampaknya sudah mengarahkan dukungan ke pasangan Yusril – Sandi, karena Yusril adalah Dewan Pembina Ormas Perindo.  TV One mungkin akan bersikap Netral, karena Abu Rizal Bakrie sebenarnya juga kurang menyukai gaya kepemimpinan Ahok. Metro TV  jelas akan dominan ke Ahok-Djarot.
8.       Kelompok 9 Naga bisa jadi terpecah, karena Yusril juga dikenal sebagai Lawyer sejumlah Konglomerat tsb. Sandi Uno memiliki hubungan yg juga dekat dengan sejumlah taipan 9 Naga.  CT Bos TransTV, sejak awal memang sudah mensupport Sandi karena sama-sama di Dewan Ekonomi Nasional era SBY. 
9.       Pertarungan ini hanya 1 Putaran.
10.   Pilkada DKI Jakarta menjadi  “Taruhan” dan “Pertarungan” Para Elit, Para Konglomerat dan media-media
Dari catatan diatas, maka sudah dipastikan partarungan head t0 head  Ahok-Djarot vs Yusril – Sandi, memposisikan pasangan Yusril – Sandi Uno sebagai pasangan terkuat.  Target pertarungan dengan satu putaran akan memenangkan Yusril dan Sandiaga Uno. (amie)  

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *