![]() |
|
Inyo Rumondor usai dialog bersama KPM. (leri/telegraf). |
Pernyataan Inyo ini ditegaskan saat Forum Grup Diskusi (FGD) bertema ‘Menghebatkan Kembali Olahraga di Sulut’ yang digagas Komunitas Pers Manado (KPM), di Hotel Minahasa, Jumat (30/9) 2016 sore hingga malam tadi.
Dikatakan Inyo, untuk memajukan olah raga di Sulut harus dimulai dari keseriusan KONI dalam melahirkan atlet berprestasi yang bekerjasama dengan seluruh pengurus Cabang Olahraga (Cabor) di Sulut.
“Menurut saya jika ditanya apa yang menjadi faktor sehingga hasil PON Jabar kurang memuaskan, bukan karena pembinaan. Tapi lebih kepada KONI sebagai motor penggerak. Jadi saya mengusulkan agar Pak Olly tinggalkan KONI dan fokus saja pada jabatan sebagai gubernur. Karena KONI bertugas dalam pembinaan, sedangkan gubernur untuk menyediakan fasilitas yang dibutuhkan,” kata Inyo.
Sejatinya, KONI harus dipimpin oleh figur peduli akan peningkatan prestasi olahraga dan yang fokus pada kinerjanya sebagai ketua dari wadah berhimpun seluruh Cabor.
“Sebaiknya pak Olly menunjuk seseorang yang dinilai mampu mengatur KONI kedepannya. Dengan begitu, ketua KONI nantinya lebih memfokuskan diri mengatur dan memantau perkembangan olahraga di Sulut. Kalau seperti ini, akan sangat sulit bagi pak Olly, sebab memiliki peran yang besar bukan hanya memajukan olahraga, tapi mensejahterakan warga Sulut,” ungkapnya.
Figur muda yang sedang mengasah talentanya di Cabor Paraglaiding ini, secara pribadi maupun kelembagaan sangat mendukung apa yang menjadi motivasi Gubernur Sulut Olly Dondokambey untuk menargetkan 15 emas pada PON XX di Papua 2020 mendatang.
“Menurut saya apa yang disampaikan gubernur itu muluk-muluk. Karena sebenarnya hanya motivasi kepada Cabor. Tapi untuk kedepannya, mari kita dukung motivasi gubernur ini menyongsong PON Papua. Dan saya menghimbau kepada KONI untuk fokus pada cabor-cabor yang mempertandingkan klas perorangan,” seru Inyo menutup solusinya. (leriando kambey)
Tidak ada komentar