 |
Ilustrasi |
TELEGRAF— Selang Januari hingga Agustus 2016, tercatat kasus DBD berjumlah 161 kasus. Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu belum masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Padahal diakui Dinkes, di tiga tahun terakhir ini terus mengalami peningkatan jumlah kasus DBD, yakni jika pada Januari sampai Agustus 2014 penderita DBD terjadi 73 kasus. Pada 2015, jumlah penderita meningkat sampai 82 kasus.
“Meski memang ada peningkatan namun kasus DBD, belum masuk kategori KLB. Karena ada kriteria dan perhitungan tersendiri soal batas maksimumnya,” terang Sekretaris Dinkes Ahmad Yani Umar, Rabu (14/9) 2016, siang..
Namun jika sudah masuk batas maksimum dan ditetapkan KLB. Pastinya akan diseriusi oleh Dinas Kesehatan Kotamobagu, dengan melakukan fogging massal.
“Ini saja belum KLB. Namun, saat ada hasil pemeriksaan terkait desa atau kelurahan tertentu, terdapat sarang nyamuk aedes aegypti. Kami tetap lakukan fogging,” tuturnya.
Soal status KLB atau tidak, itu bukan menjadi ukuran. Yang terpenting, bagaimana masyarakat terus menjaga lingkungan sekitar rumah.
“Dengan memperhatikan lingkungan untuk tetap bersih, itulah langkah awal memberantas sarang nyamuk aedes aegypti. Jika tidak, setiap tahunya DBD akan terus bertambah,” pungkasnya. (arman momintan)
Tidak ada komentar