![]() |
Jenazah saat di ruang mayat.(arham/Telegrafnews) |
Menurut Kapten Kapal KM Pluto 03, Anwar Panakuna (45), pada Senin (19/12) 2016 sekitar Pukul 15.00 Wita korban bersama ABK KM Pluto 03, dengan jumlah 22 orang dari Desa Labuan Uki, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolmong, menggunakan empat unit mobil menuju Pelabuhan Perikani Bitung.
Pukul 24.00 Wita korban tiba di Pelabuhan Perikani Bitung, sedangkan beberapa ABK termasuk Haliku Damogalad telah tiba lebih awal.
“Sesaat setelah tiba di Pelabuhan Perikani Bitung, saya melihat saudara Haliku Damogalad, sedang duduk di depan Kantor Asosiasi Kapal Perikanan Bitung, dengan meneguk minuman keras. Saat itu saya mengajak untuk naik ke atas Kapal KM Pluto 03, akan tetapi korban menolak. Lalu saya bersama yang lain naik ke atas kapal untuk beristirahat, ” jelasnya.
Dia menambahkan, tadi pagi sekitar Pukul 06.00 Wita Anwar melakukan pengecekan terhadap ABK Kapal KM Pluto 03, sebab ada pekerjaan yang akan dilakukan diantaranya memuat es balok.
Namun, saat dilakukan pengecekan ternyata Haliku Damogalad tidak ada. “Karena satu ABK tidak ada, saya langsung memerintahkan ABK lainnya untuk melakukan pecarian di warung-warung yang terletak di seputaran Pelabuhan Perikani Bitung, dan diatas kapal-kapal yang sedang tambat di dermaga Pelabuhan Perikani Bitung, akan tetapi Haliku Damogalad tidak ditemukan,” jelasnya lagi.
Dan Anwar terkejut, saat dihubungi salah seorang ABK bernama Gustap Palaguna bahwa Haliku sudah ditemukan dalam keadaan meninggal.
“Saya terkejut karena Haliku ditemukan di dalam laut dengan posisi tenggelam, ” jelasnya di depan penyidik Polsek Aertembaga. (arham licin)
Tidak ada komentar