Seminggu Tak Kelihatan, Oma Corie Asal Minahasa Ditemukan Membusuk

FOX News
22 Mar 2017 11:25
2 menit membaca
Jasad korban usai diamankan polisi. (mart/telegrafnews)
TELEGRAFNEWS – Diduga meninggal sudah seminggu, Oma Corie Kamasi (69), warga lingkungan I, Kelurahan Liningaan, Kecamatan Tondano Timur ditemukan dengan kondisi mulai membusuk, Rabu (22/3) 2017.
Tetangga Oma Corie yakni Jemmy Masengi menjelaskan, beberapa hari ini merasa curiga dengan bau yang menusuk dari lokasi rumah tersebut.

“Karena posisi rumah tepat di jalan utama, maka ketika kami lewat mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat,” ungkap Jemmy kepada TelegrafNews.
 
Penasaran, dirinya bersama sejumlah warga memberanikan diri dan mengecek di rumah Oma Corie, mereka kaget menemukan jenazah Oma Corie yang mulai membusuk dan organ tangan pun sudah terpisah dari tubuhnya.

“Saya memberanikan diri untuk masuk ke kamar Oma Corie dan mencari keberadaan bau tersebut, saya kaget karena jasad Oma Corie berada tepat di kaki,” tutur Jemmy nada kaget.
 
Dilanjutkannya, sewaktu dirinya menemukan kondisi Oma Corie tersebut sekitar pukul 12.30 Wita.
 
“Saya temukan Oma Corie dan langsung melaporkan keberadaannya pada pihak keluarga, warga lainnya maupun lurah,” ujarnya lagi.
Melihat kondisi tubuhnya, diperkirakan dia sudah meninggal selama satu minggu. Karena beberapa organ tubuh mulai terpisah, seperti tangan. Bahkan mulai keluar belatung. Seminggu yang lalu dirinya sempat melihat anaknya yakni Yani Rambitan datang ke rumah tersebut.

“Yani hanya datang dan langsung pulang. Kalau tidak salah minggu lalu dia kembali ke Kotamobagu. Anak Oma Corie berjumlah tiga orang, dua yang tinggal di Jakarta dan satu di Kotamobagu,” bebernya lebih jauh.
Kasat Reskrim Polres Minahasa AKP Edy Kusniadi menerangkan, untuk penemuan jasad memang benar. Namun, itu murni karena meninggal dunia akibat sakit.
 
“Yah benar, ada penemuan mayat seorang perempuan di Liningaan, namun meninggal karena sakit. Pihak keluarga pun akan langsung menguburkan jenazah oma tersebut,” tandasnya. (martsindy rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *