Banner 17 Agustus

Refleksi Hari Pangan Dunia (2): Adaptasi dan Mitigasi Solusi Indonesia Cegah Peningkatan Suhu Dunia

FOX News
16 Okt 2016 10:45
3 menit membaca
Mahyudin Rumata Ketua PB HMI Bidang Pertanian dan Kelautan. (ist)
TELEGRAF- Malapetaka pemanasan global, mengakibatkan perubahan iklim, mengancam semua mahluk hidup tanpa kecuali. Di Indonesia, perubahan atas  fenomena perubahan iklim sangat nampak terjadi, itu terasa pada musim hujan dan kemarau. Suhu bumi saat ini meningkat 0,5 derajat celcius dari level 150 tahun silam. Tingginya laju emisi, menjadi pemicu utama peningkatan suhu bumi, bahkan pada tahun 2100 mendatang, suhu bumi diprediksi mencapai kenaikan 6 derajat celcius dibarengi naiknya suhu laut hingga 1 meter.

Skenario panel, disiapkan negara-negara dunia, mencegah hal tersebut. Dan dirumuskan lewat forum konspesi Internasional antar Pemerintah untuk Perubahan Iklim (IPPC). Di Indonesia sendiri, upaya tersebut terus dilakukan pemerintah. 

Tepat 16 Oktober 2016 kali ini, seluruh dunia memperingati Hari Pangan atau Food and Agriculture Organization (FAO). Climate Is Changing, Food Agriculture Must Too, ditetapkan sebagai tema Internasional. 
Indonesia melalui focal point FAO yakni Kementerian Pertanian mengusung tag line “Membangun Kedaulatan Pangan Berkelanjutan Mengantisipasi Era Perubahan Iklim” sebagai tema peringatan hari Pangan dunia setiap 16 Oktober.  
Wacana kedaulatan pangan tak sekedar live service, upaya Adaptasi dan Mitigasi wajib menjadi komitmen bersama secara terintegrasi dalam rencana dan program pembangunan. Indonesia dengan karakteristik wilayah kepulauan, memiliki keanekaragaman hayati dan bahari yang fantastis, namun dengan fenomena perubahan iklim mengancam petani, nelayan dan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil. 
Rata-rata mata pencahariannya mereka di sektor pertanian dan perikanan yang peka terhadap iklim. Aktivitas penghidupan dari sektor-sektor yang rentan terhadap iklim seperti pertanian dan perikanan, tentunya dirasakan nelayan dan petani akibat dampak perubahan iklim yang signifikan.

Merujuk fakta-fakta perubahan iklim dan dampaknya yang dirasakan, perlu segera di lakukan langka-langka Adaptasi maupun Mitigasi.  Kejadian cuaca extreme, naiknya permukaan air laut, naiknya suhu udara dan suhu air laut, adalah dampaknya. 
Sesuai laporan UNDP, ada 4 prinsip dalam proses adaptasi perubahan iklim, pertama; menempatkan adaptasi dalam konteks pembangunan, kedua; membangun pengalaman beradaptasi untuk mengantisipasi variebilitas perubahan iklim, ketiga; memahami bahwa adapatasi berlangsung dalam level yang berbeda terkhusus di level lokal, dan keempat; memahami adaptasi adalah proses yang terus berjalan.
Disinergikannya empat konsep Adaptasi dan Mitagasi ini secara berkesinambungan, tentunya Indonesia mampu mengatasi dampak peningkatan suhu dunia. Dan membawa perubahan posetif terhadap perkembangan masyarakat petani dan nelayan di negeri Nusantara ini. (*

Oleh: Mahyudin Rumata (2)Penulis adalah Ketua PB HMI Bidang Pertanian dan Kelautan PB HMI,
Pengiat Issue Masyarakat Adat, Lingkungan dan Sumberdaya Alam.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *