Menyayat Hati!!! Ini Surat Terbuka Generasi Nuku ke Presiden RI

FOX News
18 Jan 2017 09:59
2 menit membaca

TELEGRAFNEWS – Rencana pemerintah pusat mempersilahkan asing mengelola pulau di Indonesia. Salah satunya Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara yang dilirik Jepang, mengundang reaksi beragam masyarakat di negeri para sultan ini.

Setelah sebelumnya Sultan Tidore Husain Sjah, menuliskan surat terbuka kepada Presiden RI Ir Joko Widodo dan lahirnya beberapa petisi menyangkut penolakan pengelolaan pulau Morotai. Kini desakan kembali digalakan anak negeri generasi Nuku. Dia adalah Hardian Faudji anggota DPRD Kota Tidore, Provinsi Malut. Berikut nukilan surat terbuka untuk Tuan presidan:

Suba se salam.
Semoga Tuan Presiden selalu sehat walafiat.

Mendengar Tuan presiden membolehkan Jepang mengelolah pulau kami, bahkan bisa memberi nama sesuai selera mereka. Sungguh itu melukai hati kami.

Tuan Presiden;

MOROTAI itu harga diri kami sebagai anak Halmahera. Kami siap jual kepala demi mempertahankan sejengkal tanah yang ada di sana. Jangan paksa kami menyerahkan saudara-saudara perempuan kami, ibu-ibu kami pada mantan penjajah lagi.

Tuan Presiden;

Morotai adalah gerbang pasifik, jika tuan presiden menguasai sejarah dengan baik, saat peristiwa Pear Harbor, pasukan sekutu terbesar kedua ditempatkan di pulau ini, jika penyerangan lewat Amerika saat itu gagal, maka akan dilakukan penyerangan ke jepang lewat pulau ini. Bahkan satu hulu ledak nuklir ditempatkan di pulau ini, dengan jarak jelajah yang lebih dekat untuk sampai Herosima-Nagasaki. Morotai adalah pulau terluar paling strategis untuk mempersiapkan kekuatan militer menguasai Indonesia. Maka jelaslah bagaimana berharganya pulau ini selain pantai-pantainya yang berpasir mesiu, dan tempat permandian Jendral Douglas MacArthur.

Tuan Presiden;

Semoga tuan mempertimbangkan kembali soal kerja sama dengan Jepang untuk mengelolah pulau Morotai. Jika anda tak lupa pada sejarah, kami adalah generasi NUKU, yang tak sekalipun dalam sejarah dijajah, kami juga generasi NUKU yang berperang puluhan tahun dengan penjajah dan tak sekalipun kalah dalam peperangan laut. Maka tuan pasti paham, Tanah adalah kedaulatan kami, IBU kami. Mati membela IBU kami adalah syuhada, tak sedikitpun kami gentar. Bahkan kami akan sangat mencintai pertempuran seperti ini.

Tuan Presiden; Diakhir surat ini, kami meminta tuan melaksanakan Shalat istikharah, putuskan apa yang terbaik bagi anak anak bangsa ini, kami cinta Indonesia, jika tak ada Morotai tak akan pernah ada Sabang-Merauke. Semoga tua Presiden selalu diberi kekuatan dan diberkahi. Amin.

Ttd

Ardiansyah Fauzi
Anak Pedalaman Halmahera.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *