‘Mati Suri’ 12 Tahun, Kini PD Klabat Minut Menuju Kemandirian

FOX News
15 Mar 2017 03:15
2 menit membaca
Direktur Utama PD Klahat Estrella Tacoh saat konfrensi pers didampingi tiga direktur. (ist)
TELEGRAFNEWS – Hampir 12 tahun ‘mati suri’ dan menimbulkan sejumlah persoalan, kini perusahaan daerah (PD) Klabat, menunjukan eksitensi sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Minahasa Utara yang peka terhadap pengembangan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Kini, sejak dikelola Estrella Tacoh sebagai Direktur Utama dibantu tiga jajaran direktur, dalam kurun waktu setahun ini, PD Klabat terus berbenah lewat perbaikan internal dan eksternal. Mulai dari manajemen keuangan, administrasi, persoalan pajak, aset, tenaga kerja dan penataan pasar tradisional, terbilang sukses.
Lebih memaksimalkan peran tersebut, PD Klabat memantapkan kemandirian, dalam hal memaksimalkan potensi daerah dan sumber-sumber pendapatan asli daerah. Itu dijewantahkan lewat perbaikan regulasi berupa rancangan peraturan daerah (Ranperda) yang kini tengah dibahas dan digodok Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Minut.
Dirut Estrella Tacoh dalam jumpa pers menyatakan, tak hanya memaksimalkan PAD, nantinya dilakukan pengelolaan usaha baru dalam mendongkrak kemandirian PD Klabat menjadi BUMD pendorong ekonomi kerakyatan. Misalnya, untuk Usaha Jasa Lainnya (UJL) akan dibuka usaha perbengkelan, perhotelan dan beberapa unit bisnis baru.
“Semuanya itu sudah kita jabarkan dalam Ranperda, tinggal dilakukan pematangan. Kami optimis dan yakin, PD Klabat ke depan mampu memberikan kontribusi positif buat daerah. PAD meningkat, pengelolaan pasar dan masalah kebersihan serta penataan aset terkelola secara baik,” pungkasnya saat diwawancarai TelegrafNews, Selasa (15/3) 2017.
Bukan cuma itu, PD Klabat dalam tahapan meingimplementasikan tata kelola perusahaan berstandar Good Governance Corporate (GGC).
“Menerapkan sistem ini, kami melibatkan BPKP sebagai pendamping dan itu berlangsung selama 3 bulan. Artinya, jika keberadaan PD Klabat hari ini ditunjang dengan regulasi memadai melalui Perda, tentunya bisa memberikan dampak yang lebih positif,” pungkasnya diamini Direktur Pasar Oscar Polii, Direktur UJL Leo Kalempouw dan Direktur Kebersihan Nico Sumakud. 
Diketahui, dari 10 pasar tradisional yang tersebar di Minut, PD Klabat baru melakukan pengelolaan terhadap 5 pasar yakni Kauditan, Airmadidi, Sukur, Kema dan Dimembe. Progres pendapatannya mengalami kenaikan siknifikan, selain itu persoalan kebersihan juga telah ditangani lewat penagihan retribusi. (man/redaksi)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *