TELEGRAFNEWS – Peningkatan inflasi sulut yang di wakili Kota Manado tercatat sebesar 0,23% (mtm) yang secara tahunan pada bulan Maret sebesar 3,93% (yoy) dan hal ini berada di atas level inflasi nasional yang tercatat sebesar -0,02% (mtm) pada bulan Maret 2017.
Sebagaimana di kutip dalam rilis yang dikirimkan Bank Indonesia (BI) kepada TelegrafNews, hal ini dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada seluruh kelompok.
Baik volatile food, administered price maupun inflasi inti. Dan inflasi volatile food merupakan penyumbang utama di bulan maret 2017.
Dengan terperinci harga komoditi strategis Sulut yaitu Barito dan administered price di pengaruhi lanjutan penyesuaian tarif 900VA serta penyesuaian harga BBM non subsidi dan peningkatan upah pembantu, komoditi kebutuhan harian rumah tangga dan harga emas yang semuanya itu mampu di imbangi oleh koreksi harga pada tarif pulsa ponsel, air kemasan, seng dan gula pasir. Hingga tekanan inflasi relatif minimal.
Akan tetapi BI memperkirakan akan terjadi tekanan inflasi bahkan memungkinkan terjadinya deflasi pada bulan april ini. Hal ini di dapat di pengaruhi oleh masuknya masa panen Tabanan serta prakiraan baiknya membaiknya pasokan Barito.
Dengan demikian BI menghimbau agar semua pihak memperhatikan realisasi inflasi yang cukup tinggi yang terjadi pada triwulan pertama tahun ini, dan di harapkan adanya upaya pengendalian inflasi pangan agar dapat lebih di perkuat. (redaksi)
Tidak ada komentar