 |
Salah satu tarian dalam Upacara Tulude. (ist) |
TELEGRAFNEWS – Gugusan kepulauan yang terbentang dari Siau sampai Miangas merupakan satu kesatuan etnis Sangihe yang memiliki beragam budaya yang unik dan menarik.
Salah satunya “Tulude” yang berasal dari kata “Suhude” yang secara harafiah dapat diartikan “tolak”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang Sangihe menolak atau tidak bergantung pada hal-hal di masa lalu dan siap menyongsong tahun yang baru.
Sebagaimana dijelaskan Moktar Parapage, ketua IKSSAT Kota Bitung bahwa, pada hakekatnya Tulude adalah upacara pengucapan syukur kepada Mawu Ruata Ghenggona Langi (Tuhan Yang Maha Kuasa) atas berkatnya di tahun yang sudah lewat.
Untuk diketahui, pelaksanaan upacara Tulude tidak hanya dilaksanakan di wilayah Nusa Utara saja. Melainkan hampir di seluruh daerah di Provinsi Sulut yang didiami penduduk keturunan warga Sangihe ikut merayakannya .
Salah satunya di Kota Bitung Provinsi Sulut. Kota yang dihuni oleh warga Nusa Utara ini dan menjadikan perayaan Tulude sebagai bagian dari budaya masyarakat Kota Bitung yang diakui bahkan dirayakan oleh pemerintah setempat.
Bahkan, Tulude saat ini masuk dalam kalender pariwisata yang ditetapkan oleh Pemkot Bitung sebagai bagian dari pergelaran budaya. Dan pelaksanaanya sendiri dilangsungkan Rabu (1/2) 2017 hari ini yang dipusatkan di lapangan kantor Wali Kota Bitung.
Pesta adat masyarakat suku Sangihe ini diperkiran akan dihadiri ribuan warga Nusa Utara untuk menyaksikan acara kebudayaan tersebut. (arham licin)
Tidak ada komentar