Hadir di Minut, Komunitas Mobil Klasik Era 1940-1980 Bawa ‘Virus’ Positif

FOX News
7 Sep 2016 03:28
2 menit membaca
HISTORIS: Berbagai jensi koleksi mobil tua di Minut usai melakukan rood show, di jalur jalan By Pass. (foto:jos)

TELEGRAF– Kabar gembira bagi para pencinta otomotif, kususnya mereka yang memiliki atau memang mengkoleksi mobil-mobil tua.
Di Minahasa Utara, kini telah dibentuk sebuah komunitas beranggotakan pemilik mobil-mobil klasik yang diproduksi di tahun 80-an ke bawah. Kelompok pengoleksi mobil klasik ini, diberi nama Comunitas Mobil Tua Minut (CMTM).
Kehadiran komunitas CMTM di Minut, bukan sekedar gagah-gagahan atau pamer, namun mereka memiliki misa khsusus. Yakni bagaimana mengangkat kembali nilai historis dan keberadaan mobil-mobil tua berbagai merek yang di produksi negara-negara maju seperti Perancis, Inggris, Jerman, Amerika dan Jepang.
PARADE: Pengurus CMCT tunjukan mobil klasik.
Salah satu pendiri organisasi CMTM Daniel Mathhew, dalam rood show pengenalan kembali mobil klasik di jalur By Pass, Selasa (6/9) 2016, menjelaskan, dari sisi ekonomis harga mobil-mobil klasik selama ini jauh berada di bawah standar. Sebab, ada yang sudah tak terawat, hingga menjadi rongsokan di bengkel dan dibiarkan begitu saja. Nah dengan hadirnya CMTM, keberadaan mobil-mobil klasik ini perlahan mulai dimianti dan harganya mendadak naik, sebab banyak yang berburu mengoleksi mobil-mobil klasik produksi tahun 1940 hingga 1980. Saat ini, dari seluruh anggota tahun produksi mobil mereka rata-rata di angka 1960.
“Itu dari sisi ekonomis. Artinya, kalau mobil klasik yang tersebar di Minut itu kita berdayakan lewat organisasi seperti ini, tentunya harga jual yang tadinya tidak diperhitungkan bisa naik. Dan membantu mereka pemilik mobil klasik, selain itu, lewat organisasi ini, kita semua bisa shearing atau berkonsultasi soal perawatan mobil, hingga melakukan kegiatan-kegiatan sosial menyentuh masyarakat,” beber pemilik mobil tua keluaran tahun 1971 buatan Jepang jenis Mistubishi J 20.
MODIVIKASI: Mobil tua jenis Corona produksi 1970 terliah indah.
Lain halnya disampaikan Ferry Maramis, warga Desa Matungkas, pemilik mobil klasik jenis Jeep Caiser M 715 produksi Negara Amerika di tahun 1960 ini, merasa senang dengan dibentuknya komunitas CMCT.
Menurutnya, dengan komunitas ini banyak hal positif yang bisa dilakukan bersama, selain mensejahterakan rakyat bisa juga membangun daerah lewat promosi wisata yang dilakukan CMCT.
“Dengan komunitas ini juga, bisa mengisi waktu-waktu lowong apalagi bagi anak-anak muda agar tidak terjerumus dalam penyalagunaan Narkoba. Kan lebih baik menggunakan uang untuk memodifikasi mobil tua dari pada membeli Narkoba,” ucap Maramis yang juga salah satu perwira tinggi di Polda Sulut itu. (lov/man)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *