Gubernur Sulut Kirim 100 Orang ‘Berguru’ ke China

FOX News
30 Sep 2016 16:59
3 menit membaca
Maxximikiaan Lomban  berdialog
 di salah satu TV Nasional terkait pesona sslat lembe.(foto:mardi)
TELEGRAF– Tingginya tingkat kunjungan wisatawan China ke Sulawesi Utara (Sulut) setiap bulannya/mont to mont (m-to-m), membuat Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, mengirim 100 orang ke China untuk ‘berguru’ Bahasa Mandarin.
Gagasan itu diungkapkan Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban pada acara live Coffee Break alah satu stasiun televisi nasional berselogan ‘Memang Beda’, pada pukul 11.30 Wita, Kamis, (29/9) 2016, lalu.
“Kami memang sudah berkoordinasi dengan Pak Olly, bahwa sepertinya kita butuh Sumber Daya Manusia (SDM) yang pintar berbahasa Mandarin,” kata Lomban.
Kunjungan wisatawan  ‘Negeri Tirai Bambu’  m-to-m dan dari tahun ke tahun (YoY) di Sulut, terus mengalami peningkatan. Di Bitung sendiri, topuksinya tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya, tercatat m-to-m, ada 1.000 wisatawan China datang ke Bitung.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), wisan yang datang ke Sulut melalui pintu masuk Bandara Sam Ratulangi (Samrat) per 1 Juli 2016 sebanyak 7.677 orang, atau meningkat 492,82% dibanding bulan sebelumnya sebanyak 1,295 Orang. Wisman ini didominasi warga asal Tiongkok sebanyak 6.024 orang (78,47 %).
100 orang yang dikirim ke China merupakan langkah awal/gelombang pertama untuk belajar Bahasa Mandarin, ke depannya akan terus ditambah lagi.
“Ini merupakan sinergi kami bersama Pak Gubernur, dan rencananya orang yang dikirim tersebut akan belajar Bahasa Mandarin selama enam bulan. Dari 100, beberapa diantaranya aparat keamanan. Jadi secara garis besar, kami juga sangat mengedepankan keamanan agar tercipta situasi dan kondisi yang nyaman ketika berwisata di Bitung atau Sulut secara umum,” terang Lomban.
Umumnya, wisman ke Bitung, rata-rata berwisata laut, sebab wisman China yang datang ke Bitung adalah penduduk yang tinggal yang jauh dari laut.
“Jadi memang tidak salah, memilih laut Bitung menjadi destinasi wisata andalan mereka itu sangat tepat,” jelasnya.
Kata Lomban lagi, hal ini penting, karena Presiden Joko Widodo saat ini memiliki perhatian khusus bagi Sulut, sebab kunjungan wisman mencapai 1.000% ke berbagai daerah di Sulut dan tak terkecuali ke Bitung.
“Patut kami syukuri, sebab kini Bitung sudah menjadi perhatian dunia. Mengenai hotel/penginapan sudah ada beberapa di Bitung, bahkan sarana dan prasarana lainnya pun sudah tak sedikit investor akan berinvestasi pada sektor pariwisata dan lainnya,” ungkap Lomban.

Asdep Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar RI Putu Ngurah, yang mendampingi Wali Kota Bitung pilihan rakyat pada acara live Coffee Break itu, mengaku kagum dengan kinerja cepat tanggap untuk mempromosikan wisata ke mata dunia.
“Pak Lomban ini hebat, sangat mengerti dan cepat tanggap, apa yang dibutuhkan pasar saat ini. Kami yakin Pak Lomban akan mencerahkan daerah dan rakyatnya ke depan,” tutur Putu.
Peran media online dan cetak, lanjut Putu, merupakan hal yang sangat penting untuk mempromosikan daerah.
“Media itu sangat penting dan sangat bermanfaat untuk promosi wisata daerah secara global. Karena itu, jangan sepelehkan media sebagai publikasi handal di daerah,” tutup Putu.
Adapun acara live Coffee Break ini merupakan rangkaian promosi dan rangkaian Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2016 yang akan dilaksanakan selama lima hari (6-10 Oktober) di Bitung, Sulawesi Utara. (mardi)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *