Diserang Demokrat, Luhut Marah-marah Dalam Raker Komisi VII DPR

FOX News
6 Sep 2016 16:43
2 menit membaca
Luhut Panjaitan Dalam Rapat. (foto:ami wata)

TELEGRAF- Pandangan unik terjadi di tengah-tengah rapat kerja (Raker) antara Kementerian Energi dan Sumber  Daya Mineral (ESDM) bersama Komisis VII DPR RI, di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa, (6/9) 2016.

Dalam rapat kerja yang membahas beberapa isu strategis di sektor energi dan upaya pemerintah dalam memanfaatkan energi terbarukan (EBT), membuat suasana tegang terjadi antara Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bersama Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Mulyadi.

Pasalnya, Menko Luhut yang juga merupakan PLT Menteri ESDM naik pitam pada saat dia dicecar pertanyaan kritis dari Mulyadi yang juga merupakan kader dari Partai Demokrat itu.

Mulyadi mengatakan bahwa power purchase agreement/PPA atau perjanjian jual beli listrik pengembang pembangkit EBT seringkali berpindah tangan. Menurutnya, pemerintah seolah-olah bersikap acuh terhadap masalah serius ini.
“Kenapa enggak diterapkan aturan-aturan tertentu. Pemerintah enggak pernah intervensi menurut saya sampai ke PPA. Saya sering turun ke lapangan lihat PPA itu dijual,” tegasnya.
Karena tidak menerima tuduhan atasnya, Luhut kemudian membantah statemen wakil komisi VII tersebut. Luhut mengatakan bahwa kementerian ESDM justru sangat serius menelusuri PPA Pengembang EBT yang selama ini disalahgunakan, ia tidak terima bahawa kementeriannya selama ini bermalas-malasan.
“Sudah pernah dipaparkan, jangan pikir mengorek ke mana yang tidak jelas. Saya mohon maaf, pak. Kalau bapak bilang kami tidak kerja keras, kami tak mau. Staf kami bukan orang bodoh semua. Kalau mendesak mengatakan kami bodoh, maaf kami bukan bodoh, kami punya harga diri,” tegur Luhut dengan emosi.
Suasana tegang terjadi, keduanya saling berdebat kusir di ruang komisi VII DPR RI tersebut. Mulyadi yang berusaha untuk menyampaikan maksud dengan baik dan tenang, namun Luhut sudah terlanjur naik pitam karena telah merasa dilecehkan.

Suasana tegang berlanjut, hingga Luhut terus memaparkan kegigihan pemerintah dalam upaya menumpas praktek penyalahgunaan EBT yang disalahgunakan. Hingga pada akhirnya, raker ditunda hingga 30 menit agar masing-masing menenangkan diri. (amie wata)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *