![]() |
Korban penganiayaan massal warga Tumaluntung saat berada di rumah sakit (ist) |
TELEGRAF- Kepedihan yang amat terdalam dirasakan Kim Rawuelitha, adik korban penganiayaan massal yang disangka pelaku pencuri hewan atau doger oleh sejumlah warga Desa Tumaluntung Kecamatan Kauditan, Selasa (4/10) 2016.
Melalui media sosial Facebook, Kim mengaku rela kakaknya dihakimi, walaupun sebenarnya pria asal Minahasa tersebut sedang mengalami keterbelakangan mental.
“Biar Kakak keterbelakangan mental karena sakit waktu kecil dan jadi begitu, tapi kita sayang kakak. Tidak peduli orang bilang apa, kakak kita punya kakak. Yang tuduh kakak doger dan main hakim sendiri semoga Tuhan ampuni. Karena mereka tidak tau apa yang mereka perbuat,” kata Kim, dikutip dari postingan di akun pribadinya.
(Baca Juga: Soal Pria Doger Yang Diarak Warga Tumaluntung, Ini Penjelasan Kapolres Minut)
Lebih lanjut dituturkannya, kejadian ini membawa dampak positif bagi keluarganya jika kemudian hari kakaknya tersebut tersesat dan jauh dari jangkauan pihak keluarga.
“Mudah-mudahan dari kejadian ini banyak yang kenal kakak, supaya kalau kakak hilang, banyak info sehingga mempermudah keluarga untuk mencarinya. Puji Tuhan kakak sudah di rumah sakit. Terima kasih untuk tim yang sudah menolong. Tuhan memberkati,” sambung tulisan Kim. (leriando kambey)
Tidak ada komentar