![]() |
Jeffry Uno (ist) |
TELEGRAF-Warga di Kabupaten Minahasa sepertinya tak pernah luput dari pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Padahal, di Minahasa terdapat dua pembangkit yang beroperasi menyuplai listrik di Sulut yakni PLTA Tonsea Lama dan PLTP Tompaso.
Meski sebelumnya, PLN sempat memberikan jaminan akan memperkecil atau tidak ada pemadaman jelang perayaan Natal, namun buktinya ternyata tidak sesuai harapan. Lantas, hal inipun membuat sejumlah masyarakat makin geram.
Lokasi yang menjadi “korban” pemadaman meliputi Kecamatan Eris, Kakas, Kombi, Tombulu, Kawangkoan, Remboken dan lainnya.
“Padahal semua masyarakat sibuk dengan persiapan maupun ibadah-ibadah Pra Natal namun PLN tidak mendukung melainkan menjadikan warga Minahasa sebagai korban pemadaman listrik,” tegas Nikson Rasuh ketika diwawancarai, kemarin.
Sementara salah satu Tokoh Masyarakat Tondano Angelo Jeffry Uno menyentil jika PLN terlalu menganggap enteng keluhan warga Minahasa. Padahal Minahasa salah satu daerah penghasil energi listrik terbesar di Sulawesi Utara.
“Terlihat jelas jika PLN sering tak mau mendengar keluhan masyarakat, khususnya di Minahasa. Itu namanya pandang enteng,” tegas tokoh masyarakat yang dikenal vokal ini.
Sehingga menurut Jeffry, akan sangat aneh sekali ketika sumbernya dari Minahasa tapi kebanyakan tidak mendapat pelayanan yang baik dari PLN.
Seakan-akan PLN hanya mengabaikan kebutuhan masyarakat Minahasa serta lebih mengedepankan daerah yang memiliki kawasan bisnis untuk bisa memberikan keuntungan bayak bagi perusahaan dibawa naungan BUMN.
“Jangan ambil enaknya saja di Minahasa, tapi tidak memberikan perhatian lebih. Terlihat seakan-akan hanya dimanfaatkan,” sentilnya.
Sebelumnya, pihak Humas PLN Wilayah Suluttenggo berkomentar, terkait pemadaman karena ada beberapa titik yang mengalami masalah, seperti kena pohon tumbang dan terjadi gangguan pada penyulang jaringan listrik. Selain itu, akibat pengaruh hujan dan badai beberapa waktu lalu.
Imbasnya, terjadi pemadaman hingga melebihi lima jam atau ada beberapa kecamatan dan desa melebihi satu hari. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar