Astaga… Duel Maut di Lorong Bugis Leleko-Remboken, Nyawa Korban dan Pelaku Melayang

FOX News
4 Feb 2017 08:35
2 menit membaca
Korban saat berada di Rumah Sakit (ist)
TELEGRAFNEWS – Duel maut antara Yanni Ngantung (52), warga Kelurahan Winangun bersama Vecky Paat alias Ye, warga Desa Leleko, Kecamatan Remboken berakhir petaka.
Peristiwa terjadi di Desa Leleko jaga III, Kecamatan Remboken tepatnya lorong Bugis ini menelan dua korban jiwa, terjadi sekitar pukul 18.00 Wita, Jumat (3/2) 2017.
Menurut informasi, kronologis kejadian, awalnya sekitar pukul 18.00 Wita setelah menghadiri acara pemakaman pada keluarga Limpele-Mamahit di Desa Leleko, Yani Ngantung hendak pulang ke Manado dengan menumpangi mobil Toyota Avanza milik Meidy Tendean. 
Saat mobil bergerak, tiba-tiba saksi Stenly Tanauma alias Tengku berlari melintasi mobil Avanza yang ditumpangi Yani Ngantung karena dikejar Vecky Paat dengan menggunakan sajam. 
Melihat hal tersebut, Yanni Ngantung langsung turun dari mobil dan mengejar Vecky Paat dengan sajam ke arah Lorong Bugis dan diikuti oleh saksi Tengku bersama Denny Sorongan dan Marto Ngantung. 
Tepat di Lorong Bugis dekat parkiran mobil dan kereta jenazah, saksi Tengku melihat Yanni Ngantung sempoyongan dan langsung jatuh beserta sebilah pisau di tangannya terlepas, ketika itu pula saksi Tengku melihat Vecky Paat berjalan cepat ke arah rumahnya di Lorong Bugis tersebut, kemudian saksi Tengku bersama Deny sorongan dan Marto Ngantung langsung menolong Yanni Ngantung dan membawa ke Rumah Sakit Bethesda Tomohon, akan tetapi meninggal dunia dalam perjalanan. 
“Korban Yanni Ngantung mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kanan tembus punggung belakang sebelah kiri. Namun keluarga menolak dilakukan autopsi,” ungkap Kapolres Minahasa AKBP Syamsubair kepada TelegrafNews.
Tak lama kemudian, petugas Polsek Remboken langsung melakukan pencarian terhadap Vecky Paat, tepat pukul 23.30 Wita Vecky Paat ditemukan anggota Polsek Remboken di sebidang tanah kosong milik Keluarga Mamusung Desa Leleko, akan tetapi sudah dalam keadaan meninggal dunia dan ada luka tikam di bagian perut serta ditemukan juga barang bukti sebilah sajam.
Berdasarkan keterangan saksi Noldy Supit, waktu itu sekitar pukul 18.20 Wita seekor anjing miliknya menggonggong, selanjutnya saksi keluar untuk melihat apa yang terjadi.
Dirinya sempat kaget, karena melihat Vecky Paat berjalan cepat menuju kintal kosong tersebut (tempat ditemukan Vecky Paat dana keadaan meninggal dunia).
“Vecky pun dibawa ke RSUD Sam Ratulangi Tondano tapi keluarga menolak dilakukan autopsi,” sampainya. Atas peristiwa tersebut, lanjut Syamsubair, Polres Minahasa langsung turun ke lokasi dan mengamankan serta olah TKP.
“Anggota langsung mengecek korban di rumah sakit kemudian mencari saksi-saksi serta mengumpulkan barang bukti, saksi pun sudah diinterogasi. Identifikasi korban sudah dilakukan dan membuat pernyataan tolak autopsi,” tandasnya. (martsindy rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *