 |
Jusuf Kalla (ist) |
TELEGRAF– Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku prihatin atas peristiwa pelemparan bom di depan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur pada Minggu (13/11) 2016 kemarin. Apalagi serangan teror tersebut menelan korban jiwa seorang balita berumur 2,5 tahun.
“Kita prihatin sekaligus bersedih atas korban karena bom kemarin,” kata Kalla di Jakarta, Senin (14/11) 2016.
Kalla mengatakan, aksi pengeboman ini sebagai peringatan ancaman radikalisme agama dan terorisme di Indonesia benar-benar ada dan nyata. Sebab itu, Polri harus aktif melakukan pengawasan dan penindakan jika ada gerakan-gerakan demikian.
“Ini sebagai warning bahwa radikalisme dan terorisme masih ada di sekitar kita,” uajrnya.
Diketahui, seorang balita bernama Intan Olivia Marbun berusia 2,5 tahun yang menjadi korban pelemparan bom molotov kemarin meninggal dunia. Sementara tiga balita lainnya saat masih sedang menjalani pemeriksaan intensif di rumah sakit. (amie)
Tidak ada komentar