Tak Miliki Izin Prodi, Mahasiswa Unima Tuntut Ganti Rugi 300 Juta

FOX News
26 Sep 2016 19:20
2 menit membaca
Dialog Mahasiswa Farmasi dan Geothermal terkait tuntutan. (ist)

TELEGRAF– Selain demonstrasi menolak pemindahan ke program studi (Prodi) Fisika, Senin (26/9) 2016.
Mahasiswa Farmasi dan Geothermal Unima, meminta ganti rugi kepada rektorat bila mereka pindah jurusan atau universitas terkait tidak adanya izin Prodi jurusan mereka.
Angka ganti rugi yang diajukan mahasiswa dalam dialog cukup fantastis. Yakni Rp300 juta per mahasiswa khusus semester 11, Rp250 juta semester 9,
Rp200 juta semester 7, Rp150 semester 5, Rp100 juta semester 3 dan Rp50
juta semester 1.

“Kami bisa pindah karena belum ada kepastian. Kami
mahasiswa farmasi akan pindah. Tapi Unima harus bertanggungjawab dan
mengganti rugi biaya kuliah kami. Karena kami tidak punya uang untuk
pindah,” ujar Yullin Lololuan, salah satu pendemo.
Mendengar tuntutan tersebut, Runtuwene yang didampingi Pembantu Rektor (PR) I Prof Dr Deitje Adolfien Katuuk MPd menegaskan, akan sangat gembira bila Farmasi dan Geothermal bisa mendapatkan izin Prodi. Akan tetapi, itu semua pusat yang menentukan. Apalagi, menurut Runtuwene, semua harus berdasarkan aturan
.
“Saya sangat menyesali dan minta maaf untuk semua yang terjadi. Mari bersama kita selesaikan ini. Kalau kalian bertahan tentu akan rugi. Terima kasih saya sangat menghargai, ini belum selesai dan masih berlanjut,” tutur Runtuwene.
 
Sementara Pembantu Rektor (PR) I Prof Dr Deitje Adolfien Katuuk MPd mengungkapkan, sudah ada solusi terbaik yang telah ditawarkan ke mahasiswa. Apakah tetap menunggu izin prodi yang waktunya tidak menentu akibat moratorium, mengarah ke prodi terdekat, atau pindah universitas lain.

“Namun biaya ganti rugi tidak ada dasar aturannya. Kami akan sangat gembira bila Prodi Geothermal dan Farmasi ada izinnya. Namun bukan kami yang menentukan. Yang pasti kami sudah mencoba mencari dan menawarkan solusi terbaik bagi mahasiswa,” pungkasnya. (martsindy rasuh)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *