![]() |
Prof DR Julyeta Paula Runtuwene (ist) |
TELEGRAF- Pelaksanaan pemilihan rektor (Pilrek) di Universitas Negeri Manado (Unima) mulai bergejolak saat dibukanya pendaftaran jilid I sejak November 2015 silam.
Waktu itu, yang berhasil mendaftar sebanyak delapan orang diantaranya Prof Harold Lumapouw MPd, Prof Arie Kawulur MSi, Prof DR Cosmos Poluakan MSi, DR Adensi Timomor SH MH MSi, DR Rumampuk MSi, DR Moses Wullur MPd, DR Joni Wenas MSi, dan Dra Itje Pangkey MSi yang kemudian mengundurkan diri.
Usai pendaftaran berlangsung, akhirnya tiba pada Pilrek dilaksanakan di ruang senat Unima. Dan terpilihlah sebagai rektor waktu itu Prof Harold Lumapouw MPd.
Masalah pun kian mencuat ketika Prof Lumapouw terpilih. Kasus akademik membuat Prof Lumapouw tersingkirkan dari posisi kursi rektor tersebut.
Mei 2016, Prof Lumapouw akhirnya batal dilantik atas kasus akademiknya.
Melihat permasalahan makin memburuk dan masa jabatan Prof Philoteus Tuerah habis, maka Kemenristek dan Dikti melakukan pergantian antar waktu melalui Pelaksana harian (Plh) Rektor Unima Prof DR Jamal Wiwoho.
Di masa Wiwoho menjabat, banyak hal yang sudah dilakukannya. Mulai dari pembenahan administrasi, masalah pungutan liar (Pungli) hingga permasalahan di fakultas, jurusan maupun program studi. Dan setiap program akademik dirinya benar-benar memantau agar terstandarisasi.
Dibawah kepemimpinannya juga, proses Pilrek jilid II berlangsung. Dan berhasil menjaring tiga calon yakni Prof DR Julyeta Paula Runtuwene, Prof DR Joulanda A.M Rawis MPd, DR Raymond J. Rumapuk, MSi.
Akhirnya, Kamis (4/8) 2016, lewat pemilihan rektor jilid II periode hingga 2020 mendatang, terpilihlah Prof DR Julyeta Paula Runtuwene selaku rektor. Dengan jumlah anggota senat sebanyak 68 orang.
Pemilihan pun turut dihadiri Plh Rektor Jamal Wiwoho selaku ketua senat, Sekretaris Senat Prof J Lolombulan, dan Sekjen SDM Menristek Dikti John Hendrik. Total jumlah suara bersama dengan suara menteri yakni mencapai 105 suara.
Akhirnya, dengan hasil mencengangkan, Rektor Paula pada pemilihan tersebut berhasil mendapatkan 59 suara, diikuti DR Raymond Rumampuk 26 suara, dan Prof Joulanda Rawis 19 suara. Suara menteri pun dibagi ketiga calon tersebut.
Tepat 2 September 2016, Prof Paula dilantik selaku Rektor Unima dan paling pertama dari perwakilan kaum hawa (perempuan).
Usai dilantik, dirinya langsung merapatkan barisan melanjutkan pekerjaan rumah yang menumpuk.
Sayangnya, berdasarkan sejumlah pengakuan beberapa sumber kepada Telegrafnews.co, upaya menggulingkan Prof Paula begitu hangat tersiar di kalangan mahasiswa.
Berbagai upaya yang akan dilakukan para oknum tertentu untuk menurunkan Prof Paula dari singasana Rektor UNIMA yang mendapatkan perlawanan dari pendukung setia Prof Paula. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar