Disepelehkan Sulut, Empat Atlet Kawanua Ini Sumbang Emas ke Daerah Lain di PON Jabar

FOX News
28 Sep 2016 18:40
2 menit membaca
Emelia Hampp (tengah) atlet Cabor Ski Air mewakili DKI Jakarta pada PON XIX di Jabar. (ist)  

TELEGRAF- Buramnya prestasi atlet-atlet Sulut yang masuk dalam kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, Bandung, Jawa Barart, jadi tamparan keras bagi pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
Tujuh raihan koleksi medali yaitu 1 emas dari Cabor bridge pasangan campuran atas nama Sartje Pontoh dan Stevanus Soepeno serta 6 perunggu, adalah prestasi terburuk sepanjang Sulut terlibat di ajang kompetesi empat tahunan ini.
 
Prestasi yang diraih wakil Sulut ini dengan dana fantastis, ternyata berbanding terbalik dengan prestasi ditoreh atlet-atlet asal Sulut yang membela daerah lain. 
Data dihimpun telegrafnews.co setidaknya ada 4 atlet asal Sulut sukses meraih 5 medali emas dan 1 perunggu disumbangkan ke daerah yang mereka wakili. 
Romario Setaimu atlet Karate penyumbang emas dan perunggu ke Jabar.
Keempat 4 atlet berdarah kawanua yang sempat dibuang alias tidak dipakai KONI Sulut, adalah Romario Setiamu dari cabang Karateka ini meraih emas pada kategori beregu dan perunggu pada kategori perseorangan, Romario mewakili DKI Jakarta. Selanjutnya,  Emilia Hampp sukses meraih emas pada cabang Ski Air mewakili DKI Jakarta, Nadia meraih emas dari Cabor Ski Air untuk Jawa Barat dan terakhir James Lengkang sukses menore 2 emas pada cabang olahraga Biliar mewakili Provinsi Papua.
Berpindahnya atlet-atlet potensial ini ke daerah lain, disebabkan mereka kerap menerima tindakan curang dalam setiap kompetisi hingga ajang seleksi PON yang dilakukan di Sulut.
Salah satu kerabat dekat Emilia Hampp menyatakan, hal yang menyebabkan atlet-atlet berdarah kawanua hengkang dari Sulut, disebabkan mereka sering mengalami tindakan kecurangan dalam proses seleksi di Sulut, serta persoalan minimnya biaya menjadi hal utama.
“Peluang sudah ditawarkan ke Pengda Sulut tapi tidak disetujui, karena Sulut tidak mau membiayai pembinaan jangka panjang selama atlet berlatih dalam rangka mempersiapkan diri, sehingga  daerah-daerah lain termasuk DKI Jakarta yang melihat peluang ini, menawarkan diri kepada atlet tersebut dan menjamin segala keperluan selama masa berlatih,” ujar Mario Mandagi yang merupakan kerabat dekat dari Emilia Hampp peraih medali emas PON XIX cabang Ski Air melalui akun faceboknya kepada telegrafnews.co.

Dia berharap, kondisi seperti ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi Pemerintah Provinsi Sulut, dalam memperhatikan perkembangan olahraga di Bumi Nyiur Melambai.
“Baik dari segi pembinaan kepada para atlet, proses latihan hingga masalah pembiayaan. Sehingga atlet bisa memberikan kontribusi terbaik,” harapnya. (ivan pelealu)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *