 |
Surat edaran terkait mekanisme pengurusan e KTP.(ammie) |
TELEGRAF-Setelah berjam-jam berdiskusi dan berdebat, suasana kembali memanas ketika Ersan (25) tidak menerima alasan dari pegawai Kelurahan.
Ersan hanya ingin kepastian kapan cetakan e-KTP nya keluar, namun oleh pegawai Kelurahan Paseban, Kec. Senen, Jakarta Pusat pada Senin (10/10) 2016 belum mampu memberikannya jawaban yang puas.
Oleh salah satu pegawai Kelurahan berdalih bahwa pihaknya bukannya tidak ingin mengeluarkan e-KTP, tapi memang menurutnya dari pihak Departemen Dalam Negeri (Depdagri) sendiri yang belum menyiapkan blangko rekam e-KTP.
“Jadi untuk bulan Oktober 2016 memang blangko di Depdagri sendiri sudah tidak ada. Jadi kita hanya bisa memastikan bahwa untuk bulan Oktober tidak ada e-KTP yang keluar,” jelas Pegawai Catatan Sipil yang enggan disebut namanya, di Kantor Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat, pada Senin (10/10) 2016.
Namun Ersan tetap mengeluhkan pegawai Kelurahan tersebut, menurutnya orang Kelurahan hanya beralasan saja, karena buktinya orang yang bersama mengurusnya di waktu yang sama sejak Juli 2016 perekaman pendataan, sudah keluar.
“Buktinya, yang lain sudah keluar e-KTP nya. Padahal diwaktu yang sama saya mengurusnya,” tambah Ersan.
Setelah ditanya seperti apa sebenarnya proses pendataan e-KTP di Paseban ini. Pegawai Kelurahannya menjawab kalau proses e-KTP ini cetakannya ada di Kecamatan. Dari Kecamatan nanti baru turun ke Kelurahan, sementara proses data bagi pendatang akan dinaikkan di Subdinas.
“Jadi urutannya, ada di Dinas Catatan Sipil, baru itu turun ke Subdinas, ke Kecamatan baru itu ke Kelurahan. Untuk mereka (17 tahun) yang baru merekam data, cukup di Kecamatan saja, baru itu ke Kelurahan. Sementara bagi pindahan akan dinaikan ke Subdinas,” pungkas Pegawai Kelurahan.
Namun, pegawai tersebut merasa ragu ketika tim telegraf ingin mengonfirmasinya ke Kecamatan. Menurutnya, jawabannya tetap sama di pihak Kecamatan. Karena memang blangko e-KTP masih kosong saat ini.
Ersan sempat berkata, urusan kita jadi lambat dan terlambat karena persoalan e-KTP yang belum keluar. Dia pun menyesalkan ulah pihak Dirjen Catatan Sipil yang melakukan korupsi e-KTP ini. (ammie)
Tidak ada komentar