4 Jam Jalan Trans Sulawesi Tepatnya di Desa Tiberias Lumpuh, Ada Apa?

FOX News
14 Sep 2016 13:21
2 menit membaca
Warga Desa Tiberias ,Poigar, blokade jalan.(ist) 

TELEGRAF– Gara-gara diduga belum ada titik terang terkait  tuntuan mereka, ratusan warga Desa Tiberias
Kecamatan Poigar, memblokade Jalur Trans Sulawesi, Rabu (14/9) 2016 sekitar
pukul 16.00 Wita. 

Ratusan warga desa dengan menggunakan kayu berdiameter
sekitar 40 Centimeter (Cm) yang ditebang di pinggir jalan, menutup badan jalan
paling ramai tersebut.


Aksi
blokade jalan, sebagai bentuk protes terhadap
pengoperasian PT Melisa Sejahtera, perusahaan yang bergerak di bidang
pengembangan kelapa genjah atau perkawinan kelapa biasa dan hibrida di atas
ratusan Hektare (Ha) lahan Hak Guna Usaha (HGU) di Kecamatan Poigar. 

Warga
mendesak, pencabutan izin perusahaan tersebut sebab sesuai hasil investigasi, pihak perusahaan diduga telah melanggar ketentuan-ketentuan yang yang
dianggap merugikan masyarakat sekitar wilayah pengoperasian perusahaan.

Akibat
dari aksi blokade, jalan menghubungkan Bolmong hingga ke
Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Selatan lumpuh total. Ditambah jalan alternatif
juga ditutup warga, kemacetan hingga berjam-jam tidak terhindarkan. Sampai pukul 19.00 Wita, kemacetan kendaraan sepanjang 2 Kilometer (Km) dari Manado
menuju Kotamobagu dan sebaliknya, masih terjadi.  

Ratusan
aparat kepolisian Polres Bolmong dan Detasemen B Pelopor Brimob Inuai turun ke
lokasi dan coba membubarkan massa dengan menggunakan gas air mata. Ketegangan
pun sempat terjadi antara petugas kepolisian dan warga. Namun, akhirnya polisi
berhasil membuka kembali akses jalan.

Muhammad
Matona pengendara roda empat dari Manado yang hendak ke Kotamobagu mengaku
sudah terjebak macet akibat blockade jalan tersebut sekitar 3 jam. “Kami
sebagai pengguna jalan resah dengan penutupan jalan ini,” katanya

Bupati
Adrianus Nixon Watung, ketika dikonfirmasi mengaku bersiap menuju lokasi
kejadian. “Informasi sementara, kondisi sudah aman,” ujarnya.

Wakapolres
Bolmong Kompol Nanang Nugroho SIK, mengatakan saat ini kondisi jalan sudah bisa
diakses atau dilalui. 

“Personel tetap kita siagakan di lokasi kejadian,”
ujarnya. Nanang berharap agar warga tidak lagi berbuat hal-hal yang bisa
memicuh kantibmas. (arman momintan)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *