Samad dan Wali Kota Makassar Duduk Satu Meja, Jadi Pembicara Dialog

TELEGRAF— Wali Kota Makassar Danny Pomanto, membuka sekaligus menjadi salah satu narasumber pada kegiatan public space dengan mengambil tema Mendorong pengendalian konflik kepentingan di Rumah Sakit. Kegiatan yang dilaksanakan di Dalton Hotel Jl. Perintis Kemerdekaan No.2 KM16, turut menghadirkan mantan Ketua KPK Abraham Samad, sebagai pembicara pada kegiatan ini.  

Samad mengatakan salah satu upaya menghidari terjadinya konflik kepentingan didalam memberikan pelayanan kesehata khususnya di rumah sakit, maka para dokter, paramedis yang melakukan pelayanan. Perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana mementingkan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi dan kelompok.

‘’Jika hal semacam ini terbalik, maka bukan tidak mungkin akan berimbas pada lahirnya gratifikasi,” ungkap Abraham. Dikatakan Samad,  salah satu factor adanya kecenderungan gratifikasi adalah adanya tuntutan untuk peningkatan kualitas dokter dan tenaga medis, maka mereka harus mengikuti pendidikan yang membutuhkan biaya cukup besar. 

“Kita tidak bisa  melarang dokter mencari sponsorship. Tetapi, tentu itu bisa dikendalikan. Ini perlu dikendalikan dengan dikelola secara kelembagaan. Nantinya, kelembagaan ini yang akan menyalurkan kepada dokter-dokter yang akan melakukan peningkatan kapasitas,” sebut Samad. Menurutnya dengan cara seperti itu, anggaran dari sponsorship nantinya akan terkelola dengan baik.

Sementara itu, Dewan Pertimbangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel Prof Abd Kadir menjelaskan, tugas dokter sudah diatur dalam Undang-undang (UU) nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Dimana dengan adanya aturan tersebut, dokter harus menjalankan tugasnya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Sosialisasi pelayanan publik yang terselengara atas kerjasama Pemkot Makassar, Anti Corruption Comite (ACC) dan Transparency International Indonesia (TII) ini. (Andreow Sumanti)