Ranperda Perubahan APBD Talaud Disahkan, Alokasi Belanja masih Didominasi Anggaran Belanja tidak Langsung

FOX News
21 Sep 2016 04:16
nusa utara 0 29
2 menit membaca
TELEGRAF-Harapan masyarakat agar Pemerintah Talaud dapat meningkatkan alokasi anggaran untuk belanja langsung, yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat belum terwujud. Buktinya, alokasi belanja dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD 2016 Kabupaten Kepulauan Talaud masih didominasi Belanja Tidak Langsung, yakni mencapai 54 persen. Sedangkan Belanja Langsung direncanakan 48 Persen dari total belanja Rp886,867,541,480,00.
Hal itu sebagaimana terungkap dalam laporan Bandar Anggaran DPRD yang telah disetujui bersama dan disahkan oleh DPRD dan Pemkab Talaud dalam Paripurna persetujuan atas Ranperdeda Perubahan APBD 2016, di Gedung Sidang DPRD, Senin (19/9) 2016.
Pada ringkasan RAPBD perubahan 2016, seperti tertuang dalam laporan Badan Anggaran yang dibacakan anggota DPRD Meike F. Manganguwi, jumlah pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud  direncanakan sebesar Rp829,632,925,008,00.
Pendapatan terbesar dominannya berasal dari dana perimbangan sebesar Rp706,944,511,000,00, meskipun turun sebesar 1,57 persen atau Rp11,274,071,660,00.  Kemudian dari sektor Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp98,146,365,438,00, naik 8,21 persen atau sebesar Rp7,450,085,541,00. Sementara sektor PAD seperti biasanya masih menempati urutan terakhir sebesar Rp24,542,048,570,00.
Sedangkan jumlah total belanja daerah dalam RAPBD perubahan 2016 direncanakan sebesar Rp886,867,541,480,00. Belanja daerah ini didominasi belanja tidak langsung sebesar RpRp460,952,026,081,69
atau 52 persen dari total belanja. Sementara belanja langsung sebesar RpRp425,915,515,398,31 atau 48 persen dari total belanja, dengan belanja modal sebesar Rp236,644,713,267,00,  belanja barang dan jasa Rp159,794,581,457,31 dan pegawai pegawai Rp29,476,220,674,00.
Sementara itu untuk sektor Penerimaan Pembiayaan Daerah yang berasal dari SILPA tahun anggaran sebelumnya direncanakan Rp66,488,873,174,00. Penerimaan itu rencananya akan digunakan untuk pembayaran pokok utang sebanyak Rp5,254,256,702,00 atau turun 62,34 persen dari sebelum perubahan Rp13,952,062,217,00. (reynaldus atapunang)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *