![]() |
Tampak aktivitas di lapak jualan Ibu Anace di Pasar Melonguane. (rey/telegrafnews.co) |
TELEGRAF- Naiknya harga Barito, khususnya tomat dan rica (cabai) di pasar tradisional Melonguane dalam beberapa pekan terakhir, menurut sejumlah pedagang disebabkan pasokan dari produsen terbatas, juga tak sedikit cabai dan bawang membusuk karena basah akibat hujan.
“Tomat dan rica (cabai) lantaran memang kurang sekarang,” ujar Anace. Bahkan “Yang masuk pasar Manado banyak yang dari Gorontalo,” tambah Mud, seorang penjual lain di pasar setempat, kepada Telegrafnews.co, Selasa (1/11) 2016.
Kenaikan harga tomat dan cabai itu membuat pendapatan mereka cukup menurun. Pembeli rata-rata mengurangi jumlah kebutuhan tomat dan cabai.
“Sehingga kita juga menjual sesuaikan dengan kemampuan pembeli. Kalau untuk rica saya jual per cupak (ukuran satu kaleng susu cap nona) seharga sepuluh ribu,” kata Anace.
Selain itu, mereka pun mengeluhkan kualitas cabai yang menurun, akibat musim hujan yang membuat cabai mudah membusuk.
“Kita jelas bingung. Sudah harganya mahal, banyak cabai dan bawang busuk karena terkena hujan saat dibawah dari Manado. Terpaksa kita jual lebih mahal, karena cabai yang sudah busuk tidak mungkin dijual dan tidak ada yang mau beli,” papar Mud.
Menurut mereka, produksi lokal diharapkan bisa atasi kelangkaan stok seperti sekarang ini. Namun ternyata, produksi lokal pun terus alami penurunan akhir-akhir ini.
“Kalau rica yang saya jual ini, rica lokal dibeli per kilonya Rp80.000. Tapi saat ini sedikit yang panen, karena katanya banyak yang rusak,” tutur Anace. (reynaldus atapunang)
Tidak ada komentar