 |
Peserta simposium IKAMI (ist) |
TELEGRAF– Ikatan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI Sulsel) berpendapat realitas sejarah mengajarkan perlunya kerja sinergis golongan tua dan muda ketika menciptakan kemerdekaan Indonesia. Meski terkadang berbeda pola pengaplikasian dari keduanya, tetapi memiliki kesamaan tujuan untuk mengupayakan masa depan ibu pertiwi yang lebih baik dari mereka.
Namun, belakangan ini IKAMI Sulsel menilai Sinergitas itu menjadi langka. Hasilnya, di masyarakat terjadi disintegrasi moral dan hilangnya optimisme memajukan bangsa. Parahnya, itu dicerminkan juga oleh sebagian unsur-unsur pemimpin masyarakat.
Masyarakat nusantara saat ini dinilai telah mengalami krisis dan kehilangan basis kepercayaan terhadap para pemimpinya. Bahkan, lebih parah lagi, pesimisme terhadap upaya mencapai kemajuan bangsa.
Untuk mengembalikan optimisme masyarakat dalam upaya memajukan bangsa, IKAMI Sulsel akan merayakan Hari Lahir (Harlah) IKAMI Sulsel yang dikemas dalam acara Simposium Nasional dengan tema “Menakar Kepemimpinan Pemuda dalam Memperingati Ikami Sulsel ke-55”. Acara yang akan berlangsung pada 31 Oktober 2016 di Wisma Syahida INN ini akan dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Ketua Panitia Harlah, Ismail, berharap, acara besar ini akan menjawan peran sekaligus menentukan langkah strategis apa yang dapat anak bangsa (pemuda) lakukan untuk mengatasi krisis kepemimpinan yang menjalar pada pesimisme kemajuan bangsa ini.
“Tentunya, itu didapat dari hasil dialog dan pengkajian mereka dengan tokoh-tokoh inspiratif nasional dalam saresehan ini,” katanya. (watir)
Tidak ada komentar