SBY Akan Segera Klarifikasi Terkait Dokumen TPF Munir

FOX News
24 Okt 2016 05:50
Nasional 0 21
2 menit membaca
Gambar SBY dan Munir ditempelkan di Kaos Aktivis (ist)
TELEGRAF- Asisten Deputi Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg), Masrokhan beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya tidak memiliki, menguasai, maupun mengetahui keberadaan laporan akhir Tim Pencari Fakta (TPF) meninggalnya aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib.
Menyusul pernyataan pihak Kemensetneg itu, berbagai tudingan mengarah ke Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY dinilai paling bertanggung jawab atas hilangnya dokumen TPF Munir itu. Bahkan, Presiden Joko Widodo pun memerintahkan Jaksa Agung untuk memeriksa SBY terkait dokumen tersebut.
Atas banyaknya tudingan miring terhadap dirinya, SBY pun angkat suara. Melalui akun Twitter pribadinya, @SBYudhoyono menyatakan akan segera memberikan klarifikasi atas dokumen tersebut. 
“Dlm dua minggu ini, sbg mantan Presiden, saya terus bekerja bersama para mantan pejabat KIB, utk siapkan penjelasan. Kami buka kembali semua dokumen, catatan & ingatan kami – apa yg dilakukan pemerintah dlm penegakan hukum kasus Munir. Yg ingin kami konstruksikan bukan hanya tindak lanjut temuan TPF Munir, tetapi apa saja yg telah dilakukan pemerintah sejak Nov 2004,” tulis SBY di akun Twiternya seperti dilihat Telegrafnews.co, Senin (24/10) 2016.
SBY mengingatkan, Munir meninggal saat dirinya masih berstatus sebagai capres, yakni pada 7 Septermber 2004 dalam perjalanan di pesawat Garuda menuju Amsterdam. Kemudian tiga minggu setelah terpilih jadi presiden, isteri Munir, Suciwati menemui SBY.
“Kurang dari seminggu setelah pertemuan itu (TPF Munir belum dibentuk) kita berangkatkan Tim Penyidik Polri ke Belanda,” aku SBY.
“Aktivitas pemerintah & penegak hukum selanjutnya, segera kami sampaikan kpd publik. Saya ingin publik tahu duduk persoalan yg benar,” tambahnya.
Ketua Umum Partai Demokrat ini mengatakan, selama ini dirinya sengaja memilih menahan diri dan tidak reaktif menanggapi berbagai tudingan. Pasalnya, hal ini merupakan peroalan yang sangat sensitif. (watir)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *