![]() |
Ma’mun Murod Al Barbasyi (ist) |
TELEGRAF-Menjelang Aksi Bela Islam ormas Islam se-Indonesia pada Jum’at (04/11) 2016, tampaknya presiden Joko Widodo mencoba untuk menetralisirkan para massa aksi dengan mengundang berbagai ormas Islam seperti MUI, Muhammadiyah, dan NU di Istana Merdeka , Jakarta, Selasa (01/11) 2016.
Namun, pandangan berbeda muncul dari pengamat politik Indonesia, Ma’mun Murod Al-Barbasyi. Menurutnya, aksi umat Islam pada tanggal 04 November adalah sikap yang wajar diekspresikan oleh umat Islam.
“Saya yakin tak ada niatan dari Aksi Umat tersebut untuk memaksakan kehendak. Aksi Umat tersebut semestinya dipahami oleh Bapak sebagai bentuk kesantunan umat Islam dalam menyampaikan ekspresi dan aspirasi politiknya,” tulis Ma’mun dalam surat terbukanya kepada Presiden RI, Joko Widodo, Kapolri, dan Panglima TNI lewat status FB nya, Jakarta, Selasa (01/11) 2016.
Bahkan menurut Wakil Dekan I FISIP UMJ ini kalau selama ini umat Islam sudah terlalu santun. “Bayangkan kalau tak ada kesantunan dari umat Islam, saya tidak tahu lagi nasib saudara Ahok,” lanjut Ma’mun Murod.
Sebelumnya, dikabarkan kalau presiden telah menjadwalkan pertemuan dengan sejumlah ormas Islam seperti PB NU, MUI, dan PP Muhammadiyah. Agenda tersebut direncanakan akan dimulai pukul 10.30 WIB di Istana Negara. (amie)
Tidak ada komentar