 |
Syamsudin Kadis (ist) |
TELEGRAF-Perhelatan Pilgub DKI makin memanas. Berbagai intrik politik mulai bermunculan. Isu yang banyak banyak menyedot perhatian adalah isu SARA.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris meminta warga Jakarta menunjukkan kedewasaannya dalam berpolitik. Kedewasaan politik, kata Haris, dilihat dari bagaimana cara publik menentukan preferensi politik pada saat memilih calon pemimpinnya.
“Pilkada adalah ajang memilih pemimpin, bukan forum untuk memilih agama,” katanya kepada telegrafnews.co, Senin (10/10) 2016.
Karena itu, lanjut Haris, Pilkada harus dijadikan sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang terbaik. “Bukan ajang memilih agama, suku, atau asal-usul pasangan calon,” pungkasnya. (watir)
Tidak ada komentar