 |
Al-Quran Terjemahan (ist) |
TELEGRAF-Media sosial dihebohkan dengan adanya tudingan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) telah mengedit terjemahan kata ‘awliya’ dalam surat Al Maidah ayat 51 dari yang semula berarti ‘pemimpin’ berubah menjadi ‘teman setia’.
Kemenag langsung memberikan klarifikasi atas persoalan ini. Postingan terjemahan Al Quran yang beredar di media sosial itu disebut merujuk pada edisi revisi 2002 Terjemahan Al Quran Kementerian Agama yang telah mendapat tanda tashih dari LPMQ.
“Tidak benar kabar yang menyatakan bahwa telah terjadi pengeditan terjemahan Al-Quran belakangan ini. Tuduhan bahwa pengeditan dilakukan atas instruksi Kementerian Agama juga tidak berdasar,” tegas Pgs. Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kemenag, Muchlis M Hanafi melalui keterangan persnya yang diterima Telegrafnews.co, Minggu (23/10).
Muchlis menjelaskan, terjemahan Al-Quran Kemenag pertama kali terbit pada tahun 1965. Pada perkembangannya, terjemahan ini telah mengalami dua kali proses perbaikan dan penyempurnaan, yaitu pada tahun 1989-1990 dan 1998-2002. Proses perbaikan dan penyempurnaan itu dilakukan oleh para ulama dan ahli di bidangnya, sementara Kementerian Agama hanya bertindak sebagai fasilitator.
“Penyempurnaan dan perbaikan tersebut meliputi aspek bahasa, konsistensi pilihan kata atau kalimat untuk lafal atau ayat tertentu, substansi yang berkenaan dengan makna dan kandungan ayat, dan aspek transliterasi,” terangnya.
Pada terjemahan Kemenag edisi perdana (tahun 1965), kata awliya pada QS. Ali Imran/3: 28 dan QS. Al-Nisa/4: 144 tidak diterjemahkan. Terjemahan QS. Al-Nisa/4: 144, misalnya, berbunyi: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.
“Pada kata wali diberi catatan kaki: wali jamaknya awliya, berarti teman yang akrab, juga berarti pelindung atau penolong. Catatan kaki untuk kata wali pada QS. Ali Imran/3: 28 berbunyi: wali jamaknya awliya, berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong,” jelas Muchlis.(watir)
Tidak ada komentar