 |
Moh Nasih (ist) |
TELEGRAF– Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Moh Nasih, ikut tertarik berkomentar tentang kericuhan penafsiran yang dijelaskan oleh Nusron Wahid dan keputusan MUI atas ‘penistaan agama’ oleh Ahok.
Menurut pengajar S2 Universitas Indonesia ini, sekarang sebagian orang takkan ikut-ikutan menafsirkan sesuatu lantaran Nusron telah membelokkan sebuah pembenaran berdasarkan orang yang mengeluarkan statementnya sendiri.
Jadi menurut Dewan Pakar ICMI ini, seolah-olah Nusron ini telah memposisikan Ahok sederajat dengan kebenaran dengan tuhan.
“Dulu, kita mendengar bahwa kebenaran itu mutlak hanya milik Allah, bahkan kema’shuman nabi pun diperdebatkan. Kini,muncul “Maha benar Ahok dengan segala sabda dan perbuatannya,” tulis Moh Nasih dalam status Facebooknya di Jakarta, Kamis (13/10) 2016.
Dosen politik Islam di UMJ ini juga mengatakan bahwa dalam kondisi sekarang ini kita sudah mestinya menegaskan diri pada orang-orang kafir yang sudah mencoba merusak Islam.
“Ada saat yg orang Islam tidak hanya cukup mengasihi dan mencintai saudara seiman, tapi juga keras terhadap orang2 kafir. Hanya yg lengkap baca Alquran saja yg potensial menyadari “asyiddaa’u ‘ala al-kuffaari ruhamaa’u baynahum,“ lanjutnya dalam status tersebut. (amie)
Tidak ada komentar