Ahok Keluhkan Tingginya Pungutan RT/RW di Jakarta

FOX News
6 Sep 2016 17:23
2 menit membaca
Ahok saat turun mengecek iuran RT/RW di Jakarta. (ist)

IMG-20250313-WA0005

TELEGRAF– Besaran pungutan iuran RT/RW di Jakarta menjadi perhatian serius bagi Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok),  dalam keterangannya Iuran tersebut bahkan sudah mencapai Rp1 juta. 
 
“Seperti di Pluit kemarin dia minta satu bulan sejuta. Kalau ada 1.000-2.000 rumah berarti dapat Rp 2 miliar dong sebulan,” ucap Ahok di Balai Kota, pada Senin (5/9) 2016.

Ahok yang juga calon petahana ini, dengan tegas akan menerbitkan peraturan gubernur (Pergub) yang mempermudah jajaran Pemprov DKI untuk memecat RT/RW yang suka melakukan pungutan pada warganya.
 
Sementara,  bantahan, muncul dari salah satu pengurus RW 015 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengatakan, bahwa iuran yang dipungut warga terbilang normal, tak seperti yang sampaikan oleh gubernur.

Menurut Wahyudi yang juga pengurus RW, warga RW 015 hanya diminta sebesar Rp175.000 – 350.000 tiap bulan. Itupun menurutnya, jumlah pengutan tergantung besar rumah warga. Dia juga menjelaskan secara rinci, bahwa iuran tersebut digunakan untuk membayar kebersihan, keamanan serta fasilitas yang lain misalnya perawatan pompa air.  

“Kami memang meminta iuran di sini, tapi ini kami sebut swadaya,” ujar Wahyudi, di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, Selasa (6/9) 2016.

Menurutnya, warga selama ini juga tidak ada yang keberatan dengan jumlah iuran itu, karena menurutnya warga sudah sangat mengerti dengan tanggungjawab besar yang pikul oleh RT/RW. (amie wata)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *