![]() |
Keluagra Monde-Mamentu (martsindy/telegrafnews) |
TELEGRAF- Namanya orang tua pasti punya sejuta impian untuk anak-anaknya, begitu juga dengan pendidikan mereka.
Sekitar pukul 06.00 Wita, wartawan Telegrafnews.co menyisir Desa Passo, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, guna mencari siswa miskin yang orang tuanya bekerja sebagai petani maupun nelayan.
Memantau warga di pesisir Danau Tondano itu, akhirnya terlihat salah satu rumah warga yang berlapis dinding bambu.
Sontak saja, wartawan menyapa dan langsung bertanya-tanya ke dua orang tua tersebut, waktu itu mereka sedang sibuk untuk mempersiapkan diri bekerja dan baru saja selesai menyiapkan ketiga anak mereka ke sekolah.
Ketika ditanyai kerinduan orang tua terhadap anak-anak yang setiap harinya menempuh jarak 1 kilometer menuju sekolah, Jein Mamentu selaku ibu dari Jesika Monde (13) siswa kelas 2 di SMPN 6 Kakas, Erika Monde (12) siswa kelas 1 di SMPN 6 Kakas dan Meisyka Monde (9) siswa kelas 3 di SD GMIM Passo mengungkapkan, kerinduan terhadap anak supaya bisa ada kendaraan ke sekolah, bisa diantar setiap hari.
“Karena saya takut jika anak-anak naik ojek dan biasanya naik bertiga, itu sangat beresiko. Belum lagi perjalanan ke sekolah agak jauh, bisa mencapai 1 sampai 1,5 Km. Jadi berdoa dan bekerja keras agar bisa membeli kendaraan di kemudian hari, itupun kalau dapat berkat lebih,” terang Jein kepada Telegrafnews.co didampingi suaminya Don Monde.
Mengenai harapan terhadap tiga anak mereka, Jein mengungkapkan, supaya anak-anak kami bisa kuliah hingga bekerja nanti.
“Setiap orang tua pasti punya keinginan bagi anak-anak mereka untuk berhasil, salah satunya meraih pendidikan hingga mendapat gelar sarjana,” tuturnya.
“Jadi kasihan, karena ke sekolah mereka kebanyakan jalan kaki, sering kehabisan uang untuk bisa naik ojek. Hanya diberikan jajan saja,” ungkap Jein sambil telihat matanya berkaca-kaca.
Adakalanya, tambah Jein, untuk ke sekolah diantar. Dan karena kendaraan tidak ada, jadi ke sekolah hanya dengan berjalan.
“Saya pun karena takut jangan sampai anak-anak terjadi apa di jalan, ada saatnya mengantar mereka tapi jalan sama-sama,” akunya. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar