 |
Pertemuan yang bertema indonesia bersatu (martsindy) |
TELEGRAF-Demi kebersamaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pemkab Minahasa, Kodim 1302/Minahasa, Polres Minahasa menggelar pertemuan Nusantara Bersatu. Bertajuk Indonesia ku, Indonesia mu, Indonesia kita bersama, kegiatan ini turut dihadiri ribuan masyarakat di Kabupaten Minahasa, bertempat di Wale Ne Tou Sasaran Tondano, pukul 09.00 Wita, Rabu (30/11) 2016.
Bupati Minahasa Drs Jantje Wowiling Sajow MSi dalam sambutannya mengatakan, ketika kita mengenakan pita merah putih di kepala kita, mengingat kerja keras pahlawan yang dilakukan untuk kemerdekaan.
“Kemerdekaan didapat dengan darah dan nyawa. Jadi siapapun yang rela memecah belah kebersamaan selama ini, mari kita lawan,” terang JWS.
Dijelaskannya, sekarang ini kita tinggal menikmati para pendahulu kita, termasuk merasakan jabatan-jabatan yang ada sekarang.
“Oleh karena itu sangat disayangkan karena sekarang ada segelintir orang yang ingin merusak NKRI, kita bersatu dengan segala bentuk ras, suku dan agama untuk Indonesia,” tuturnya.
“Kita bersatu dengan seluruh komponen masyarakat dan mari menjaga keutuhan di masyarakat. Jaga kebersamaan dan perbedaan kita,” katanya.
Sementara Dandim 1302/Minahasa Letkol CZI Moh Andhy Kusuma SSos MM semuanya akan satu, mengibarkan bendera merah putih untuk berjuang untuk Indonesia.
“Sekarang saya senang melihat di Minahasa yang mayoritas nasrani, tapi ada sekelompok agama lain di sini, semua diberikan kebebasan untuk beribadah dan melakukan aktifitas. Mari kita jaga kebebasan selama ini yang sudah terjaga di Minahasa,” ungkap Kusuma.
“NKRI harga mati, jadi mari sampaikan ke semua masyarakat yang ada diluar sana supaya menjaga keutuhan dan kebersamaan di daerah ini. Yang mau merusak keutuhan ini, mari kita lawan bersama,” pungkasnya.
Kapolres Minahasa AKBP Syamsubair SIK MH mengatakan, tidak ada agama apapun yang menyuruh melakukan hal-hal negatif seperti menghujat. Karena itu mari kita lawan kelompok-kelompok yang merusak keberagaman ini.
“Mari kita menjaga kesatuan, menolak paham serta isu radikalisme yang mengarah pada pengrusakan dan pemecah antar sesama,” katanya.
“Mari kita jaga Minahasa sebagai bumi yang damai. Marilah kita sama-sama menjaga nilai budaya, agama yang luhur yang mengharuskan kita menjaga kerukunan dan menganggap Indonesia ini adalah satu,” tutupnya.
Dalam kegiatan, semua yang hadir menyanyikan lagu-lagu nasional, ‎diramaikan kelompok paduan suara siswa-siswa SMA di Tondano, puisi oleh siswa-siswa, mengibarkan bendera merah putih yang dibagikan. Turut hadir dalam kegiatan ini, jajaran Forkopimda Minahasa, DPD KNPI Minahasa, GP Anshor Minahasa, tokoh pemuda, masyarakat, agama, Ormas, adat, mahasiswa STPDN, mahasiswa Unima, Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB), masyarakat Minahasa. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar