 |
Jantje wowiling sajouw (ist) |
TELEGRAFNEWS – Siapa calon bupati yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pilkada Minahasa 2018? Akhirnya diungkap Wakil Ketua PDIP Sulut Steven Kandouw yang juga Wagub Sulut.
Dengan sangat tegas, Kandouw menyatakan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri pasti akan mengusung Ketua DPC PDIP Minahasa Jantje Wowiling Sajow (JWS) sebagai calon bupati Minahasa 2018.
Hal ini dikatakan Kandouw saat menghadiri peringatan HUT ke-44 PDIP, dirangkaikan dengan pelantikan pengurus ranting, badan dan sayap partai se-Minahasa, Sabtu (14/1), di Wale Ne Tou, Tondano.
“Tidak ada kasak-kusuk lagi. Calon bupati Minahasa tahun 2018 dari PDI Perjuangan, adalah Jantje Wowiling Sajow. JWS untouchable (tidak bisa disentuh),” tegas Kandouw disambut meriah dan tepuk tangan ribuan kader PDIP yang memenuhi gedung Wale Ne Tou.
Usungan PDIP kepada JWS, diyakini Putra Tondano ini, sudah pasti. Bahkan dirinya berani bertaruh.
“Meski bertaruh rumah dan mobilpun, saya yakin JWS pasti diusung PDIP di Pilkada Minahasa,” terangnya.
Dengan mengusung JWS pada Pilkada 2018 nanti, Kandouw yakin, PDIP akan menang dan melanjutkan kejayaan. Apalagi, dengan power politik PDIP di Minahasa sekarang ini yang begitu mendominasi.
Seluruh agenda politik di Tanah Toar Lumimuut sejak 2012, disapu bersih partai berlambang Banteng Moncong Putih.
“Seluruh agenda politik kita menang telak. Dengan demikian tidak ada pertanyaan lagi. Bahwa calon bupati Minahasa tahun 2018 adalah Jantje Wowiling Sajow. Tidak bisa ditanya dan ditawar-tawar lagi. Untuk itu, yang harus kita jaga adalah kekompakkan. Tidak ada jalan lain,” sampainya.
Kepada seluruh kader, ia menyerukan, untuk mempertahankan kejayaan PDIP di Minahasa dengan semangat berkobar. Setelah sebelumnya hanya menjadi bayangan partai berkuasa.
“Saya masuk di ruangan ini merasakan aura berbeda. Karena kita di Minahasa sekarang ini merasakan kejayaan. Saat ini boleh dikata, di Minahasa, kita berada di zona paling nyaman. Karena presiden, gubernur, bupati, dan dewan, semuanya PDIP. Bahkan 70 persen kepala desa adalah kader PDIP. Mari kita terus lanjutkan ini,” kata Kandouw diikuti gurauan.
Sementara itu, Bupati JWS bersyukur kepada Tuhan boleh dipercayakan sebagai Ketua DPC PDIP Minahasa. Dirinya mengaku bangga menjadi bagian dari keluarga besar PDIP.
“Saat ini, PDIP sudah bisa merebut kekuasaan. Ini dicapai karena hasil kerja keras semua. Saya apresiasi semua kader PDIP, karena sangat kompak,” kata JWS.
Dalam sejarah politik di Minahasa, lanjut JWS, baru pada tahun 2012 PDIP bisa merebut kekuasaan. Setelah itu, seluruh agenda politik di Minahasa, selalu dimenangkan PDIP.
Dimulai pada Pilkada Minahasa Desember 2012, pemilu legislatif 2014, Pilpres 2014, dan Pilgub 2015. Semua disapu bersih. Bahkan pada Pilgub 2015, Minahasa memberikan kontribusi suara yang sangat signifikan untuk kemenangan Olly Dondokambey-Steven Kandouw.
“Karena itu saya sampaikan terima kasih kepada teman-teman. Jangan terpancing yang memecah-bela,” himbaunya.
Perlu diketahui hegemoni PDIP di Minahasa saat ini, memang sulit dibendung. Tak heran bila belum ada yang berani secara terbuka menyatakan siap melawan calon yang akan diusung PDIP. Yang ada malah isu-isu persaingan para bakal calon merebutkan tiket Banteng Moncong Putih.
Meski nama-nama yang digadang-gadangkan bakal “bertempur” di Pilkada Minahasa sudah sempat beredar seperti, Ivan Sarundajang, Hangky Arthur Gerungan, Youla Lariwa, Careig N. Runtu, Stefanus Liow, Robby Dondokambey, Glady Kandouw, Yocke Kaseger, Mecky Onibala, Jeffry Korengkeng, James Kojongian. Namun semuanya belum menyatakan diri secara terbuka, siap maju.
Sementara itu, tahapan pemilihan nanti berlangsung 2018, tetapi agenda Pilkada Minahasa akan dimulai tahun 2017 ini. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Minahasa mengingatkan seluruh Parpol segera menyiapkan diri jelang Pilkada.
Seperti kesiapan internal partai maupun calon yang akan diusung.
“Parpol sudah bisa menyiapkan diri dan siapkan calon yang memenuhi syarat,” ungkap Ketua KPU Minahasa Meidy Yafeth Tinangon SSi MSi.
Dikatakannya, ada berbagai hal lain yang perlu disiapkan beserta syaratnya untuk maju di Pilkada. Seluruh Parpol yang ingin mendapatkan penjelasan tentang aturan baru, kata dia, bisa mengundang KPU untuk membantu menjelaskan.
“Supaya jauh-jauh hari, untuk semua Parpol yang juga peserta Pilkada, sudah sama persepsi. Karena sekarang ada aturan baru sesuai UU Nomor 10 tahun 2016,” tandasnya. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar