 |
Kondisi Pasar Souvenir di Kelurahan Tataaran Patar. (ist) |
TELEGRAF-Pernyataan menegangkan dilayangkan Koordinator di Pasar Souvenir Kelurahan Tataaran Patar, Kecamatan Tondano Selatan Jon Moningka, Kamis (6/10) kemarin.
Menurut Moningka, tindakan Kadis Koperasi dan UKM Minahasa Joudy Kapojos SH menghantui masyarakat di sini (Pasar Souvenir).
“Saya mempertanyakan kejelasan surat perintah dari bupati atau dinas terkait (Dinas Koperasi dan UKM) untuk penggusuran ini,” tanyanya.
Padahal, menurut dia, sampai saat ini kami bayar bea, meskipun sampai saat ini juga belum pernah ada bantuan dana dari pemerintah.
“Eh malah akan digusur. Ini kan aneh. Saya terima kalau mau dipindahkan atau digusur. Asalkan perjelas dulu apa yang menjadi permasalahan saat ini,” katanya.
Dirinya menjelaskan, selama tiga tahun lebih masyarakat yang berdagang di sini membayar biaya pemakaian lokasi ke Koperasi Tondano Indah yang ada di lokasi tersebut.
“Tapi apa yang terjadi, kantornya ada, papan namanya ada, namun pengelola tidak ada,” ungkapnya.
Selain itu, ada juga Koperasi Malooran yang menagih bea ke penjual di lokasi.
“Ini yang lebih aneh, kantornya tidak ada, pegawainya ada, dan paling parah yakni pengelolanya merupakan adik dari Kadis Koperasi Joudy Kapojos, Yolanda Kapojos,” jelasnya dengan nada marah.
Per hari saja, lanjut Moningka, pedagang harus bayar uang bea sebesar Rp7 ribuan hingga Rp20 ribuan.
Sebelumnya, kata Moningka, pemerintah Kecamatan Tondano Selatan sempat mengungkapkan kalau tidak pernah dipanggil Dinas Koperasi untuk pertemuan-pertemuan dalam membahas hal yang berkaitan dengan pungutan bea tersebut.
“Waktu saya tanya ke pak camat apakah ada panggilan dinas terkait pembahasan pungutan itu, pak camat malah mengatakan tidak pernah diundang. Kami heran dan bertanya-tanya sebenarnya dana bea yang selama ini kami setorkan itu kemana?,” sampainya.
“Karena sampai saat ini pengelola Koperasi Malooran kami suruh datang tapi tidak pernah datang,” urainya.
Perlu diketahui, kios Souvenir di lokasi tersebut berjumlah 50 kios yang terletak di belakang dan di depan ada tujuh kios yang menjadi lokasi dagang masyarakat setempat yang hendak digusur.
Sayangnya, ketika hendak dikonfirmasi Kadis Koperasi dan UKM Minahasa Joudy Kapojos SH tidak dapat ditemui karena masih berada di luar kantor. (martsindy rasuh)
Tidak ada komentar