 |
Gelaran upacara Tulude (ist) |
TELEGRAFNEWS – Pegelaran Adat Tulude dari etnis Sangihe, Talaud di
Desa Poopoh Kecamatan Tombariri yang berkolaborasi dengan Adat Katombuluan,
akan menjadi agenda tetap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa, yang digelar
tiap tahun, sebagai bentuk melestarikan adat dan budaya leluhur.
Hal ini dikatakan langsung Bupati
Minahasa Jantje Wowiling Sajow saat dirinya menghadiri acara pergelaran Budaya
Katombuluan dan Budaya Etnis Sangihe dan Talaud pada perayaan Adat Tulude, yang
dilaksanakan Badan Musyawarah Masyarakat Tombulu (Paheluman Ne Tombulu), di
Desa Poopoh Kecamatan Tombariri, Selasa (31/01) 2017.
“Saya bangga karena dalam
hidup baru pertama kali mengenakan baju adat Sangihe. Saya pertama melihat ini
15 tahun lalu, memang saat ini ada sedikit berbeda. Ini acara yang sangat luar
biasa karena kolaborasi dua budaya yakni Sangihe dalam adat Tulude dan adat
Katombuluan,” ungkap JWS.
Dikatakannya, kita patut
bersyukur karena ini hari bersejarah di Minahasa, dimana untuk pertama kalinya
Katombuluan dan Tulude digelar bersama di Minahasa.
“Ini akan jadi agenda tetap
Pemkab Minahasa yang akan dilaksanakan di tempat ini setiap tahun, yang
dilaksanakan setiap akhir Januari berjalan,” tutur JWS.
Dilanjutkannya, pagelaran adat
Tulude dan Katombuluan ini akan dianggarkan dalam APBD Minahasa setiap tahun,
dengan total anggaran mencapai Rp250 juta per tahun anggaran.
Turut hadir dalam kegiatan ini,
Sekkab Minahasa Jeffry Robby Korengkeng, para asisten, pejabat eselon II dan
III Pemkab Minahasa, Ketua TP-PKK Minahasa Olga Sajow-Singkoh, tokoh-tokoh Adat
Sangihe, Talaud dan Sitaro, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
(martsindy rasuh)
Tidak ada komentar